Ketikpos.com -- Buah takkan jatuh jauh dari pohonnya. Seperti itulah yang berlaku dengan Abidzar, putra sulung almarhum Uje dan Umi Pipi. Kehadirannya bersalawat membuat ratusan penghuni LP wanita terharu dan menangis.
Meski awalnya merasa tak mau dibayang-bayangi nama besar oranhg tuanya, Abidzar menyadari bahwa orang tuanya memang meninggalkan nama yang harum.
Abizar sendiri mengaku tak mau disamakan dengan sosok ayahnya.
"Saya mau jadi diri sendiri. Saya mau orang mengenal saya sebagai saya sendiri, bukan karena anak ayahnya," ujarnya.
Hanya saja, diakuinya memang nama besar ayahnya tak bisa lepas karena dia memang keturunannya
Putra sulung umi Pipik Abidzar Al Gifari ini membuat 300 penghuni penjara wanita menangis karena dengan suaranya yang merdu Abidzar melakukan muhasabah sambil membacakan
shalawat nabi secara bersama.
Peristiwa itu terjadi saat umi Pipik mengajak Abidzar untuk ikut dalam kegiatan dakwahnya mendatangi penjara khusus wanita di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Bandung.
Namun benarkah bukan saja para narapidana yang menangis Abidzar pun sempat terharu dan meneteskan air mata saat untuk pertama kali ia datang ke lapas dan berinteaksi dengan penghuni di sana sambil membacakan salawat nabi.
Mengenakanpakaian serba hitam, Abidzar mengajak penghuni lapas bershalawat.
Abizar sempat menangis dan gemetar saat pertama kali datang. "Ya saya lihat dia memang sempat gemetar dan menangis.Batangkali, karena pertama kali melihat suasana di penjura," kata Umi Pipi, seperti disajikan dalam Chanel Youtube, Intens Investigasi.
Abidzar kehilangan ayah di umur 11 tahun. Kini di usia 22 tahun sudah bisa membanggakan orang tuanya. Mewarisi almarhum ayahnya.
Umi Pipik, memang rutin mengisi dahwah di lapas. Terus karena Abidzar lagi kosong shoting film, lalu diajak. salawat dan zikir.
"Saya ngapain," kata Abidzar saat ditawari Umi.
Abidzar sendiri merasa takjub, baru pertama kali melihat suasana di lapas.
apalagi saat diajak keliling lapas.