Hari Musik Nasional dari Palembang, Titik Awal Bermusik Lebih Produktif dan Kreatif

photo author
DNU
- Jumat, 10 Maret 2023 | 17:37 WIB

 

Ketikpos.com -- Meski sederhana, Hari Musik Nasional di Palembang digagas musisi dengan rancangan bermusik yang lebih produktif dan kreatif.

Hari Musik Indonesia yang ke-10 sejak SK Presiden diterbitkan tahun 2013 menjadi momen bermusik lebih dinamis dengan tidak terjebak pada perayaan-perayaan namun berbentuk produktivitas.

Seperti dirilis dari Detiksumsel.com,  hal itu disampaikan oleh Penggagas gerakan ayo bermusik, Fadhil Indra ketika dibincangi dalam deklarasi gerakan "ayo bermusik" bersama sejumlah organisasi seni/budaya dan komunitas musik yang ada di Palembang dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional setiap tanggal 9 Maret.

Selain bermusik, di Hari Musik ini, diputar juga video lagu "Ayo Bermusik" yang dimainkan beberapa pelajar yangmerupakan  

Baca Juga: Hari Musik Nasional Gong Sriwijaya Canangkan Bigbang Indonesia Angkat Potensi Sriwijaya

Menurut Fadhil tidak hanya di Indonesia bahkan seluruh dunia musik tetap akan jadi hantu dimana musik menjadi yang hal paling menarik karena kehantuan atau ketidakjelasan, karena ketidakjelasan tersebut maka harus dibuat kejelasan mulai dari regulasi.

"Musik bukan hanya sekedar bunyi-bunyian tetapi terdapat sesuatu yang jauh lebih ilmiah, ini momentum yang bagus untuk mulai mengembangkan makna hari musik nasional yang secara resmi tahun ke 10," ungkap Fadhil.

Penggagas band steel warior tersebut menyebutkan memilih Palembang dalam peluncuran gagasan gerakan ayo bermusik lantaran secara emosional pernah tinggal di Palembang dan sudah banyak mencatat sejarah.

Sementara secara rasional mengembangkan emosional tersebut bukan hanya keseruan dan ramai namun dapat bermusik secara ilmiah baik musical, terpadu yang ujungnya industri.

"Menghasilkan tidak sekedar bunyi-bunyian namun harus melakukan sesuatu secara industri untuk industri musik," ucapnya.

Momen ini kami menggagas bagaimana pemusik itu bisa berkarya dengan panduan 16 PAS (potensi aset Sriwijaya). Juga dengan moto S-Musik, yaitu Sebangsa, Sebahasa, dan Semusik. 

Baca Juga: Hari Musik di Palembang, Libatkan Pelajar sebagai Musisi Masa Depan

"Ayo bermusik untuk  ikin gede bangsa," ujar Fadhil. 

Di tempat yang sama Penggerak Budaya, Charma Afryianto menganggap musik universal dapat mengeksplore ide, pikiran dan perasaan melalui musik namun banyak stakeholder yang lupa dengan kekayaan alat musik berbagai daerah Sumsel yang melahirkan seni-seni musik yang beraneka ragam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Sumber: Berbagai sumber, Detiksumsel.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X