ketikpos.com - Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi telah mengalami kemajuan yang luar biasa, dan dampaknya tidak hanya dirasakan dalam bidang industri dan komunikasi, tetapi juga dalam sektor kesehatan.
Salah satu area yang telah mendapatkan perhatian khusus adalah kesehatan jiwa. Melalui pengembangan teknologi terapan, penanganan dan perawatan mental menjadi lebih efektif dan dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai teknologi terapan yang telah revolusioner dalam bidang kesehatan jiwa, dan memberikan gambaran mengenai dampak positif yang ditimbulkannya.
1. Telepsikiatri (Telepsychiatry):
Telepsikiatri adalah bentuk praktik kesehatan jiwa jarak jauh yang menggunakan teknologi komunikasi seperti video konferensi untuk memberikan layanan psikiatri kepada pasien.
Telepsikiatri memungkinkan akses yang lebih mudah dan fleksibel bagi individu yang tinggal di daerah terpencil, tidak mampu berpergian jauh, atau memiliki keterbatasan fisik.
Dengan adanya telepsikiatri, pasien dapat berinteraksi dengan profesional kesehatan jiwa dari kenyamanan rumah mereka sendiri.
Sumber:
- Shore JH, Yellowlees P, Caudill R, et al. Practice Guidelines for Videoconferencing-Based Telemental Health – October 2009. Telemedicine Journal and E-Health. 2010; 16(10): 1074-1089.
- Hubley S, Lynch SB, Schneck C, Thomas M, Shore J. Review of key telepsychiatry outcomes. World J Psychiatry. 2016; 6(2): 269-282.
2. Aplikasi Kesehatan Jiwa:
Dalam beberapa tahun terakhir, telah muncul sejumlah aplikasi kesehatan jiwa yang dirancang untuk membantu pengguna mengelola stres, kecemasan, dan gangguan jiwa lainnya.
Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur, termasuk meditasi panduan, jurnal refleksi, pelacakan mood, serta akses ke dukungan dan saran dari profesional kesehatan jiwa.
Dengan menggunakan aplikasi ini, individu dapat mengambil peran aktif dalam memantau dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.
Sumber:
- Firth J, Torous J, Nicholas J, et al. The efficacy of smartphone‐based mental health interventions for depressive symptoms: a meta‐analysis of randomized controlled trials. World Psychiatry. 2017; 16(3): 287-298.
- BinDhim NF, Hawkey A, Trevena L. A systematic review of quality assessment methods for smartphone health apps. Telemed J E Health. 2015; 21(2): 97-104.
3. Realitas Virtual (Virtual Reality - VR):
Teknologi realitas virtual telah menemukan aplikasi yang menjanjikan dalam bidang kesehatan jiwa.
Dalam terapi VR, pasien ditempatkan dalam simulasi yang dikendalikan yang menciptakan pengalaman yang mirip nyata, seperti lingkungan yang menimbulkan kecemasan atau trauma.
Terapi VR dapat digunakan untuk mengobati fobia, gangguan stres pasca-trauma, dan gangguan kecemasan lainnya dengan memberikan lingkungan yang aman dan terkontrol bagi pasien untuk berlatih menghadapi ketakutan mereka.
Sumber:
- Reger GM, Gahm GA. Virtual reality exposure therapy for active duty soldiers. J Clin Psychol. 2008; 64(8): 940-946.
- Rothbaum BO, Hodges LF, Ready D, Graap K, Alarcon R. Virtual reality exposure therapy for Vietnam veterans with posttraumatic stress disorder. J Clin Psychiatry. 2001; 62(8): 617-622.
Artikel Terkait
Perkembangan Teknologi Baterai dan Penyimpanan Energi: Revolusi dalam Industri Energi