KetikPos.com - Film dokumenter "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso," yang baru-baru ini dirilis oleh Netflix, telah memicu reaksi yang intens dari warganet di jagat maya.
Banyak yang menyuarakan pendapat bahwa Jessica Wongso mungkin tidak bersalah, dan beberapa mengangkat kejanggalan dalam persidangan kasus kematian Mirna Salihin akibat sianida.
Film ini telah membuat nama Jessica Wongso kembali menjadi sorotan publik, meskipun bukan lagi sebagai terdakwa, melainkan sebagai seseorang yang mungkin tidak bersalah.
Baca Juga: Pertanyaan Baru Muncul Setelah Tayangan Netflix tentang Kasus Jessica Wongso
Beberapa warganet mengkritik sistem hukum Indonesia karena dianggap menunjuk satu orang sebagai pelaku tanpa bukti yang jelas.
Salah satu kritik utama yang diungkapkan adalah kurangnya kesempatan bagi Jessica Wongso untuk berbicara dalam film tersebut. Beberapa merasa bahwa ini adalah indikasi ketidakadilan dalam penanganan kasus.
Ada juga perdebatan terkait wawancara dengan ayah Mirna Salihin yang mencuat melalui akun TikTok dreezy.wear yang dikutip Ketikpos.com dari Hops pada 7 September 2023.
Dalam wawancara tersebut, ayah Mirna awalnya mengklaim memiliki botol sianida yang diduga digunakan oleh Jessica Wongso untuk meracuni anaknya.
Baca Juga: Ratu Dewa Memulai Program Perbaikan Halte Kota Palembang: 21 Halte Tidak Layak Akan Dihapus
Namun, penuturan ayah Mirna tampak berubah ketika ditanya lebih lanjut tentang keberadaan botol tersebut.
Video tersebut sudah disukai sebanyak 194 ribu, 13 ribu komen, dan sudah 23 ribu dipublikasikan kembali. Akun TikTok aidaralnanson tersebut memberi tanggapan melalui kolom komentar
“Saya ada botolnya dengan nada yakin mirip seorang yang lagi bercerita dengan temannya. Begitu ditanya lagi, saya menduga dengan expresi waduh ngomong apa saya tadi," tulisnya.
Baca Juga: Polda Sumsel Menyelidiki 6 Perusahaan Terkait Kebakaran Hutan dan Ancam Hukuman Berat
Tidak hanya dari penuturannya, ayah Mirna juga dinilai tergiur dengan asuransi jiwa milik Mirna senilai 69 miliar. Selain itu, beberapa cuplikan sang ayah dari film seperti di makam mendiang sang anak terkesan tidak penting dan dinilai oversharing.