KetikPos.com -- Debat cawapres kedua Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) memunculkan ketegangan tinggi antara calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka.
Saling sindir mereka menciptakan kegemparan di antara penonton, menambahkan nuansa dramatis pada dinamika debat.
Cak Imin membuka sesi dengan pertanyaan mengenai konsep bioregional kepada Gibran, menekankan pentingnya pembangunan yang sesuai dengan karakteristik lokal agar mencapai sasaran yang tepat.
Namun, jawaban Gibran malah memfokuskan perhatian pada penggunaan botol minum plastik oleh Cak Imin, mengarah pada sindiran terkait komitmen lingkungan lawan politiknya.
"Gus Muhaimin ini lucu ya. Menanyakan lingkungan hidup tapi itu kok pakai botol-botol plastik itu. Padahal saya, Pak Ganjar, Prof Mahfud pakai botol kaca. Itu bagaimana itu komitmennya, botol plastik semua itu," ujar Gibran dengan nada sindiran.
Gibran menegaskan komitmen Prabowo-Gibran dalam menjalankan pembangunan yang tidak hanya berfokus pada pulau Jawa (Jawasentris), melainkan mengutamakan pendekatan yang mencakup perspektif seluruh Indonesia (Indonesiasentris).
Ia menyatakan bahwa pasangan tersebut berkomitmen pada pembangunan yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan.
Cak Imin, bagaimanapun, menilai bahwa jawaban Gibran tidak menggali esensi pertanyaan tentang konsep bioregional.
Ia mengklarifikasi bahwa potensi bioregional tidak hanya terkait aspek politik dan administratif, tetapi juga mencakup ekosistem lingkungan dan komunitas masyarakat.
Cak Imin memberikan contoh konkret, seperti pembangunan di Papua yang harus memperhatikan pemerataan keadilan.
Gibran merespons dengan menilai pernyataan Cak Imin sebagai keliru dan menyatakan bahwa jawabannya sudah mencakup pemerataan pembangunan.
Ia menekankan bahwa pembangunan harus lebih memperhatikan masyarakat di luar Jawa agar mereka dapat merasakan akses konektivitas yang lebih baik.
Gibran juga menggarisbawahi pentingnya mengurangi inflasi, menurunkan ketidaksetaraan, dan menciptakan peluang kerja.