nasional

Kominfo Siapkan Langkah Strategis Usai Serangan Ransomware Brain Cipher

Selasa, 2 Juli 2024 | 06:01 WIB
Wamen Kominfo Nezar Patria

 

KetikPos.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mengupayakan pemulihan layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang baru saja mengalami serangan ransomware Brain Cipher.

Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, menyatakan bahwa insiden ini menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat transformasi digital yang lebih aman di masa depan.

"Kita tidak boleh kalah atau mundur hanya karena insiden ini. Kita harus belajar banyak dan membuat sistem yang menutup kemungkinan kejadian serupa terulang," ujar Nezar Patria setelah membuka Pameran Ilustrasiana Kompas Gramedia di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (25/5/2024) malam.

Mitigasi dan Penyelidikan Intensif

Wamen Nezar menekankan bahwa Kominfo akan segera mengambil langkah mitigasi untuk menghadapi segala kemungkinan buruk di dunia siber. "Kita tidak bisa begitu saja ditakut-takuti. Kami akan melakukan mitigasi, penyelidikan, dan tindakan-tindakan yang diperlukan," tegasnya.

Menurut Nezar, meski Indonesia sudah memiliki sejumlah pedoman keamanan siber, upaya peretasan akan terus terjadi. "Pedoman-pedoman ini sudah dibuat, tetapi upaya meretas, menciptakan virus, dan mengganggu akan terus berlangsung. BSSN juga sudah mengeluarkan standar-standar untuk keamanan ini," jelasnya.

Keamanan Siber sebagai Risiko Global

Nezar menilai serangan siber merupakan salah satu kategori risiko global yang paling serius. "World Economic Forum juga menyebutkan bahwa keamanan siber adalah salah satu dari lima risiko global teratas. Setiap negara kini memperhatikan aspek keamanan di dunia siber," tuturnya.

Dengan kemajuan teknologi dan internet yang semakin terkoneksi secara global, isu tentang keamanan siber menjadi sangat penting. Semua negara di dunia kini mengadopsi protokol-protokol penting untuk menjaga keamanan data masing-masing.

Menghadapi Serangan Ransomware Brain Cipher

Nezar mengungkapkan bahwa virus yang menyerang PDNS 2 merupakan pengembangan baru dari varian Lockbit 3.0, yang pernah menyerang Bank Syariah Indonesia (BSI) sebelumnya. "Virus ini dinamai Brain Cipher dan mengenkripsi semua data di server yang diserang," katanya.

Serangan ini menargetkan PDNS 2 yang berada di Surabaya, bukan Pusat Data Nasional (PDN). "Ada dua PDNS, di Serpong dan Surabaya. Yang terkena adalah yang di Surabaya. Saat ini, kita sedang melokalisir wilayah-wilayah yang terdampak," jelas Nezar.

Upaya Pemulihan Layanan Publik

Tim Kominfo saat ini sedang bekerja intensif untuk memulihkan semua sektor layanan publik yang terdampak oleh serangan siber ini. "Tim bekerja 24 jam untuk melakukan berbagai langkah sesuai dengan prosedur pengamanan server yang sudah terinfeksi ransomware. Proses pemulihan sedang berjalan," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini