- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengambil langkah signifikan dalam memberikan edukasi literasi keuangan kepada generasi muda di seluruh Indonesia.
Langkah ini merupakan respons terhadap peningkatan jumlah peminjam pinjaman online (Pinjol) dari kalangan usia 19-34 tahun dan meningkatnya kasus anak-anak yang terjerat judi online.
"Di era digital ini, anak-anak dan remaja menghadapi berbagai tantangan baru, termasuk bahaya pinjaman online ilegal dan investasi ilegal," ujar Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, Rabu (3/7/2024).
Ancaman Pinjol dan Investasi Ilegal
Minimnya literasi keuangan membuat anak-anak dan remaja rentan menjadi korban praktik tidak bertanggung jawab yang merugikan mereka secara finansial dan psikologis.
"Literasi keuangan digital sangat penting untuk memberikan perlindungan dan pemahaman yang memadai kepada anak-anak kita," lanjut Pribudiarta.
Pinjaman online dan investasi ilegal menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan finansial anak dan remaja. Banyak yang tertarik dengan tawaran pinjaman cepat atau investasi tinggi tanpa memahami risikonya. "Literasi keuangan digital harus diberikan sedini mungkin.
Edukasi ini berkaitan dengan kemampuan memahami dan mengelola keuangan secara efektif di tengah perkembangan dunia digital," tambahnya.
Perlindungan Anak di Ranah Digital
Kemen PPPA terus berupaya memberikan perlindungan bagi anak-anak Indonesia, salah satunya dengan menyusun Peraturan Presiden tentang Peta Jalan Perlindungan Anak di Ranah Daring.
Melalui peraturan ini, diharapkan masalah perlindungan anak di ranah digital dapat diatasi.
Pribudiarta mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi menciptakan kondisi finansial yang sehat bagi generasi muda. "Kami berharap anak-anak dan remaja bijak menggunakan teknologi digital. Jangan tergiur dengan tawaran pinjaman cepat atau investasi dengan imbal hasil tinggi tanpa memahami risikonya.
Konsultasikan dengan orang dewasa yang dipercaya jika menghadapi situasi membingungkan terkait keuangan digital," ujarnya.
Partisipasi Forum Anak