Pribudiarta juga mendorong peran aktif Forum Anak Nasional dan Forum Anak Daerah dalam menyebarkan pengetahuan literasi keuangan di daerah masing-masing.
Melalui peran sebagai Pelapor dan Pelopor (2P), diharapkan lebih banyak anak-anak Indonesia yang memahami literasi keuangan digital.
Ketua Sekretariat Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Otoritas Jasa Keuangan, Hudiyanto, mengungkapkan bahwa sekitar 60 persen pengguna Pinjol adalah anak muda berusia 19-34 tahun. Bahkan, 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun terjerat judi online.
Anak muda rentan mengambil pinjaman online dan terjerat judi online karena pemahaman konsep keuangan yang rendah, perilaku konsumtif, enggan menabung, dan malu jika tidak bergaya dibandingkan teman-temannya.
Intensitas penggunaan gawai yang tinggi dengan literasi digital rendah menyebabkan sebagian orang belum memahami konsekuensinya.
Akibatnya, mereka menjadi konsumtif, tidak memiliki rencana keuangan yang baik, dan pengeluaran melebihi pendapatan.
"Hal ini membuat mereka nekat memanfaatkan pinjol ilegal atau terjerat judi online," kata Hudiyanto.
Pentingnya Pinjol Legal dan Perencanaan Keuangan
Hudiyanto menegaskan bahwa tidak semua pinjol berbahaya. Pinjol legal yang diawasi dan diatur OJK bisa bermanfaat jika disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, serta membayar sesuai perjanjian.
Meski begitu, jumlah pinjol legal hanya terdapat 100 dan dapat dicek di laman OJK.
Hudiyanto menyampaikan pentingnya generasi muda merencanakan keuangan dengan berhemat, mengalokasikan dana tabungan, belajar investasi, dan berhutang untuk hal produktif.
Masyarakat juga bisa melaporkan pinjol ilegal melalui Satgas PASTI di kontak 157 atau WhatsApp di 081157157157.
Perwakilan Forum Anak Jakarta, Najwa, menekankan pentingnya edukasi literasi keuangan digital sejak dini agar anak-anak lebih teliti memahami produk jasa keuangan dan lebih sadar risiko pinjaman online.
Dengan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak, diharapkan generasi muda Indonesia dapat lebih cerdas dan bijak dalam mengelola keuangan di era digital ini.(***)