nasional

Profil Yudian Wahyudi: Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)Kontroversi Jilbab Paskibra

DNU
Kamis, 15 Agustus 2024 | 05:19 WIB
Prof Yudian Wahyudi bersama Wapres H Makruf Amin (Tangkapan layar instagram makruf Amin)

KetikPos.com --Prof. Dr. Yudian Wahyudi, M.A., adalah akademisi Indonesia yang dikenal sebagai Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Lahir di Sleman, Yogyakarta, pada 17 April 1960, Yudian merupakan sosok yang kontroversial namun berpengaruh dalam dunia pendidikan dan pemikiran Islam di Indonesia.

 Latar Belakang Pendidikan

Yudian Wahyudi menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Yogyakarta sebelum melanjutkan studi ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga, di mana ia meraih gelar sarjana dalam bidang Ushuluddin.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas McGill, Kanada, dan mendapatkan gelar Master of Arts (M.A.) dalam Islamic Studies.

Gelar doktor diraihnya dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, dengan fokus penelitian dalam studi Islam.

Karier Akademik

Sekembalinya ke Indonesia, Yudian mengabdikan dirinya sebagai dosen di IAIN Sunan Kalijaga, yang kini dikenal sebagai Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.

Selama kariernya di kampus tersebut, Yudian dikenal sebagai akademisi yang berdedikasi dengan pemahaman mendalam mengenai teologi Islam dan pemikiran modern.

Ia menjabat sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dari 2016 hingga 2020, di mana ia mendorong transformasi kampus dan peningkatan kualitas pendidikan.

Ketua BPIP

Pada Februari 2020, Yudian Wahyudi diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua BPIP. Di bawah kepemimpinannya, BPIP terus memperkuat peran Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.

Tugas utamanya adalah memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila diterapkan dan dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kontroversi dan Pemikiran

Yudian Wahyudi bukanlah sosok yang asing dari kontroversi. Salah satu pernyataannya yang menimbulkan perdebatan adalah bahwa agama bisa menjadi musuh terbesar Pancasila jika dijadikan alat politik.

Halaman:

Tags

Terkini