nasional

DP3A Palembang Dorong Peningkatan Peran Orang Tua dalam Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Sosialisasi Interaktif

DNU
Senin, 26 Agustus 2024 | 17:32 WIB
DP3A Palembang Dorong Peningkatan Peran Orang Tua dalam Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Sosialisasi Interaktif (Dok)

KetikPos com -- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palembang melaksanakan sebuah inisiatif yang signifikan pada Senin, 26 Agustus 2024, dengan menggelar sosialisasi mengenai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Gedung Atyasa, Palembang.

Acara ini diikuti oleh 85 orang tua dan wali murid dari berbagai sekolah, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB) -A PPRCN, SD Negeri 30 Palembang, SLB Negeri Pembina, SLB Karya Ibu, dan SLB-C Karya Ibu. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya isu ini bagi banyak keluarga.

Sosialisasi ini dirancang tidak hanya sebagai wadah untuk berbagi informasi, tetapi juga sebagai forum interaktif di mana para peserta dapat berdiskusi langsung dengan Psikolog Moalisa Sukyadewi, MPsi. Diskusi tersebut mengupas tuntas tantangan-tantangan serta inovasi terbaru dalam mendidik dan merawat ABK, sehingga para orang tua tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga dukungan emosional dan motivasi untuk menghadapi peran mereka yang kompleks.

Dra. Hj. Yuli Riati, MM, Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak DP3A Palembang, yang juga menjadi Ketua Penyelenggara, menekankan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran yang lebih luas tentang keberadaan ABK.

"Kami berharap semua lapisan masyarakat dapat menerima dan mendukung ABK, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara wajar, baik secara rohani, jasmani, maupun sosial, sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan," ujar Yuli. Ia juga menambahkan bahwa penanganan terhadap ABK harus dimulai sejak dini, dengan pemenuhan hak-hak yang sangat penting bagi mereka, termasuk hak atas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan dasar.

Lebih lanjut, Penjabat Wali Kota Palembang, Abdul Rauf Darmenta, melalui Kepala DP3A, Altur Febriasnyah, SH., M.Si, menyampaikan bahwa peran orang tua ABK jauh lebih kompleks dibandingkan dengan orang tua pada umumnya.

"Orang tua dari ABK dituntut memiliki pemikiran yang matang, tenaga yang ekstra, dan pengelolaan emosi yang baik," tegas Altur.

Menurutnya, pengetahuan dan keterampilan dalam menangani ABK adalah kunci utama bagi perkembangan anak dan kesejahteraan keluarga. Altur juga berharap bahwa sosialisasi ini dapat menjadi wadah bagi orang tua untuk menggali permasalahan yang mereka hadapi, serta memperoleh solusi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, Altur juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap stigma negatif yang masih melekat pada ABK. Banyak orang tua, keluarga, dan masyarakat yang menganggap keberadaan ABK sebagai beban atau bahkan kutukan, sehingga anak-anak ini sering kali disembunyikan, tidak mendapatkan hak-hak dasar mereka, dan mengalami diskriminasi.

"Stigma ini sangat merugikan, karena ABK sering kali menjadi korban kekerasan, penelantaran, bahkan pemasungan akibat dianggap tidak bisa diatur atau meresahkan lingkungan," jelasnya.

Melalui sosialisasi ini, DP3A Palembang berharap dapat membangun komitmen bersama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam penanganan ABK.

"Dengan komitmen yang kuat, kita bisa memastikan bahwa program dan kegiatan yang kita laksanakan benar-benar berkontribusi pada penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak ABK," tutup Altur, penuh harap bahwa perubahan positif akan segera terwujud.

Tags

Terkini