KetikPos.com --Light Rail Transit (LRT) adalah sistem transportasi perkotaan yang berkembang menjadi salah satu moda transportasi massal paling populer di berbagai kota besar di seluruh dunia. Sistem ini dikenal karena efisiensinya dalam mengatasi kemacetan, mengurangi emisi karbon, dan menawarkan solusi mobilitas cepat bagi warga kota. Berikut adalah tinjauan unik dan lengkap mengenai sejarah LRT:
1. Akar Sejarah: Transformasi dari Trem
LRT sebenarnya berawal dari perkembangan sistem trem, yang pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke-19. Trem, atau kereta listrik ringan, menjadi moda transportasi utama di banyak kota besar di Eropa dan Amerika Utara pada waktu itu. Mereka ditenagai oleh listrik dan bergerak di rel yang biasanya dipasang di jalan-jalan kota. Sistem trem ini cukup sukses dalam memenuhi kebutuhan transportasi publik di abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Namun, dengan bertambahnya populasi dan meningkatnya lalu lintas kendaraan, trem menjadi kurang efisien. Muncul kebutuhan untuk transportasi yang lebih cepat, yang mampu beroperasi di jalur khusus tanpa terhambat oleh kendaraan lain di jalan. Ini mendorong pengembangan sistem yang lebih canggih, yang kemudian dikenal sebagai Light Rail Transit (LRT).
2. Kemunculan LRT Modern di Pertengahan Abad ke-20
Pada pertengahan abad ke-20, beberapa kota besar di Amerika Utara dan Eropa mulai memperkenalkan LRT sebagai alternatif bagi sistem trem tradisional. LRT memberikan kecepatan dan kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan trem karena sering kali beroperasi di jalur khusus, baik di bawah tanah, di atas permukaan tanah, maupun di jalur yang terpisah dari lalu lintas kendaraan umum.
Salah satu pelopor LRT modern adalah kota Edmonton di Kanada, yang memperkenalkan sistem LRT pada tahun 1978. Setelah itu, kota-kota lain seperti Calgary, Portland, dan San Diego segera mengikutinya. Di Eropa, kota-kota seperti Stuttgart dan Frankfurt juga mulai mengembangkan LRT sebagai bagian dari solusi transportasi perkotaan mereka.
3. LRT dan Perkembangannya di Asia
Negara-negara Asia mulai mengadopsi LRT dengan sangat cepat di paruh akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Di Jepang dan Korea Selatan, sistem LRT dikembangkan dengan jaringan yang sangat luas untuk melayani kota-kota besar dengan populasi padat. Di Tiongkok, pembangunan LRT mendapat dorongan besar sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengurangi polusi dan meningkatkan efisiensi transportasi di kota-kota besar seperti Beijing dan Shenzhen.
LRT di Asia cenderung sangat maju secara teknologi, sering kali menggunakan sistem otomatis tanpa pengemudi dan dilengkapi dengan berbagai fitur ramah lingkungan. Ini menunjukkan bagaimana LRT di Asia berkembang pesat sebagai simbol inovasi di bidang transportasi perkotaan.
4. LRT di Indonesia: Langkah Besar Menuju Transportasi Ramah Lingkungan
Di Indonesia, proyek LRT pertama kali diprakarsai sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Palembang. Palembang menjadi kota pertama yang mengoperasikan LRT di Indonesia pada tahun 2018, menjelang Asian Games 2018. Sistem ini dibangun sebagai bagian dari persiapan infrastruktur untuk menyelenggarakan ajang olahraga internasional tersebut dan menjadi salah satu proyek transportasi modern pertama di Sumatera.
Selanjutnya, LRT Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi) mulai beroperasi pada tahun 2023, memberikan alternatif transportasi massal yang sangat dibutuhkan bagi warga di kawasan Jabodetabek yang terkenal dengan kemacetannya.
LRT ini dirancang untuk terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti kereta komuter dan MRT Jakarta, menciptakan jaringan transportasi terpadu yang lebih efisien.