KetikPos.com --Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada energi dengan meluncurkan berbagai langkah strategis di sektor minyak dan gas (migas).
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa reaktivasi sumur-sumur migas yang tidak berproduksi (idle) merupakan kunci untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi ketergantungan pada impor energi.
Dalam sebuah acara penting di Bogor, Bahlil memaparkan bahwa Indonesia saat ini memiliki hampir 45 ribu sumur migas, dengan sekitar 16.990 di antaranya tidak aktif. “Kami menargetkan untuk mengembalikan produksi migas Indonesia di atas 1,5 juta barel per hari, seperti yang pernah terjadi pada tahun 1997,” ujarnya.
Bahlil menjelaskan bahwa intervensi teknologi akan menjadi salah satu pendorong utama dalam meningkatkan produksi. Contohnya, Blok Cepu yang dikelola oleh ExxonMobil berhasil meningkatkan produksi dari 100.000 barel per hari menjadi 163.000 barel per hari berkat penggunaan teknologi modern. "Strategi ini adalah perpaduan antara bertahan dengan mengoptimalkan sumur-sumur yang ada dan menyerang melalui eksplorasi blok migas baru," tambahnya.
Sementara itu, pemerintah juga terpacu untuk mempromosikan penggunaan biodiesel. Bahlil menyatakan bahwa campuran biodiesel akan meningkat dari 40 persen (B40) saat ini menjadi 50 persen (B50) pada tahun 2026, serta target untuk mencapainya hingga 60 persen (B60) dan 70 persen (B70) dalam waktu dekat. “Langkah ini akan membantu menekan impor BBM dan mendukung komitmen energi hijau yang berkelanjutan,” tegasnya.
Data terbaru dari Kementerian ESDM menunjukkan kontribusi sektor transportasi terhadap konsumsi BBM nasional mencapai 49 persen, diikuti oleh sektor industri (34 persen), ketenagalistrikan (8 persen), dan penerbangan (6 persen). Dengan mengalihkan ketergantungan energi dari fosil ke sumber yang lebih ramah lingkungan, diharapkan Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Hilirisasi juga menjadi fokus utama, dengan target presiden untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen melalui penciptaan lapangan kerja baru di sektor energi. “Kami berharap anak-anak muda tidak lagi hanya berpikir untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetapi juga berinovasi dan berkontribusi di industri energi,” pungkas Bahlil.
Dengan serangkaian langkah ini, Kementerian ESDM berambisi menjadikan Indonesia sebagai negara mandiri dalam hal energi, menjaga kestabilan pasokan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Inisiatif ini bukan hanya menjawab tantangan saat ini, tetapi juga membuka jalan bagi generasi mendatang yang berkelanjutan dan lebih inovatif