nasional

Ratu Sinuhun: Simbol Kepemimpinan Perempuan Nusantara yang Layak Menjadi Pahlawan Nasional

DNU
Minggu, 15 Desember 2024 | 17:34 WIB
(dok)

KetikPos.com --Dalam momentum peringatan Hari Ibu ke-96, Jajaran Pengurus Srikandi TP Sriwijaya mengadakan seminar nasional bertajuk "Ratu Sinuhun, Pahlawan Nasional Perempuan dari Provinsi Sumatera Selatan" pada Sabtu (14/12) di Ballroom Hotel Redtop, Jakarta.

Acara ini bukan sekadar penghormatan bagi para ibu, tetapi juga langkah konkret untuk mengusulkan Ratu Sinuhun sebagai Pahlawan Nasional.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Veronica T

Dalam momentum peringatan Hari Ibu ke-96, Jajaran Pengurus Srikandi TP Sriwijaya mengadakan seminar nasional bertajuk "Ratu Sinuhun, Pahlawan Nasional Perempuan dari Provinsi Sumatera Selatan" pada Sabtu (14/12) di Ballroom Hotel Redtop, Jakarta. (dok)
an, Ketua Srikandi TP Sriwijaya Nyimas Aliah, jajaran pengurus, anggota DPR RI, DPD RI, dan perwakilan Pemprov Sumsel yang diwakili oleh Kepala Dinas PPPA Sumsel, Fitriana, S.Sos, M.Si. Seminar ini juga menghadirkan para pakar seperti Tri Wiyanto dari Kemensos RI, Dr. Kunthi Dewitri dari Universitas Pancasila, dan Kemas A.R. Panji, sejarawan dan kerabat Kesultanan Palembang.

Ratu Sinuhun: Pilar Keadilan, Simbol Perjuangan Perempuan

Ratu Sinuhun merupakan figur perempuan luar biasa dari Sumatera Selatan. Sebagai istri Pangeran Sedo Ing Kenayan dan putri Kiyai Tumenggung Manconegoro, Ratu Sinuhun tidak hanya memainkan peran domestik tetapi juga strategis dalam pemerintahan Kesultanan Palembang.

Kiprah beliau melampaui batasan gender pada zamannya. Ratu Sinuhun dikenal sebagai pelindung rakyat kecil, penjaga keadilan sosial, dan penggerak keharmonisan di tengah masyarakat multietnis. Dalam kepemimpinannya bersama suami, Ratu Sinuhun memastikan pemerintahan berjalan adil, berpihak pada rakyat, serta menjunjung nilai-nilai luhur budaya Palembang.

Salah satu warisan terbesarnya adalah Kitab Undang-Undang Simbur Cahaya, sebuah regulasi hukum adat yang mengatur kehidupan sosial, termasuk pemberdayaan perempuan. Karya ini mencerminkan visi progresif Ratu Sinuhun terhadap kesetaraan gender dan keadilan hukum.

Urgensi Pengakuan sebagai Pahlawan Nasional

Pengusulan Ratu Sinuhun sebagai Pahlawan Nasional memiliki beberapa urgensi:

  1. Relevansi Sejarah dan Identitas Budaya
    Kiprah beliau mencerminkan perlawanan terhadap kolonialisme dan penguatan budaya lokal yang menjadi bagian integral dari sejarah Nusantara.
  2. Simbol Perjuangan Perempuan
    Sebagai tokoh perempuan yang memimpin dengan bijaksana, Ratu Sinuhun menjadi simbol keberanian dan kontribusi perempuan dalam membangun bangsa.
  3. Pelestarian Warisan Lokal
    Mengangkat nama Ratu Sinuhun adalah bentuk apresiasi terhadap Sumatera Selatan sebagai salah satu pusat kebudayaan yang memiliki peran strategis dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Langkah Strategis Pengusulan

Tri Wiyanto dari Kemensos RI menekankan pentingnya langkah-langkah konkret untuk mengusulkan gelar pahlawan nasional bagi Ratu Sinuhun, di antaranya:

  • Melakukan penelitian mendalam terhadap dokumen sejarah dan sumber primer yang mendukung kontribusi Ratu Sinuhun.
  • Menyusun dokumen akademis dan kajian komprehensif sebagai dasar pengajuan resmi.
  • Berkoordinasi dengan pemerintah daerah, DPR RI, dan Kementerian Sosial untuk memperkuat usulan.

Dr. Kunthi Dewitri, akademisi Universitas Pancasila, menambahkan bahwa Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan yang layak mendapat pengakuan. "Ratu Sinuhun bukan hanya bagian dari sejarah Sumsel, tetapi juga bagian dari sejarah besar Indonesia yang layak diabadikan dalam gelar Pahlawan Nasional," ujarnya.

Konteks Kepemimpinan Ratu Sinuhun

Sejarawan Kemas A.R. Panji menggambarkan Ratu Sinuhun sebagai sosok visioner. Melalui kepemimpinannya bersama suami, Pangeran Sedo Ing Kenayan, Ratu Sinuhun memastikan stabilitas sosial dan politik di Kesultanan Palembang. Kontribusinya tidak hanya memperkuat legitimasi pemerintahan, tetapi juga membawa dampak besar pada kesejahteraan rakyat.

Resonansi Semangat Hari Ibu

Acara ini tidak hanya menggugah kesadaran tentang pentingnya mengenang kiprah tokoh perempuan dalam sejarah, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan kaum perempuan masa lalu dan masa kini.

Dalam seminar ini, semua peserta sepakat bahwa Ratu Sinuhun adalah sosok yang layak menyandang gelar Pahlawan Nasional. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Srikandi TP Sriwijaya, pemerintah daerah, dan tokoh akademisi, menjadi bukti bahwa pengusulan ini adalah langkah strategis untuk menempatkan perempuan dalam narasi sejarah yang lebih inklusif.

Dengan memperingati Hari Ibu melalui upaya konkret seperti ini, diharapkan pengusulan Ratu Sinuhun sebagai Pahlawan Nasional dapat segera diwujudkan, membawa semangat kepemimpinan perempuan untuk terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

 

Halaman:

Tags

Terkini