KetikPos.com - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menekankan pentingnya peran alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mengembangkan pemikiran Islam yang modern, inklusif, dan damai. Seruan tersebut disampaikan dalam Reuni Akbar dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Jakarta yang digelar di Gedung Alumni Center, Tangerang Selatan.
Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa UIN Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi pusat intelektual Islam yang mampu menjembatani rasionalitas Barat dan spiritualitas Timur. "Ciputat harus kembali menjadi simbol pertemuan epistemologi Timur dan Barat, seperti yang digambarkan dalam tafsir surah Al-Kahfi ayat 60," ujarnya.
Menurut Menag, Indonesia memiliki posisi strategis untuk menjadi tuan rumah peradaban Islam modern, mengingat stabilitas politik dan ekonomi yang ada, sementara negara-negara Timur Tengah tengah menghadapi krisis. "Dengan dukungan alumni dan pemikir, UIN Jakarta dapat menjadi 'dapur' pemikiran Islam modern yang membawa kebanggaan," tegasnya.
Menteri Agama juga menekankan perlunya pemetaan strategis bersama para pemikir nasional untuk mengembalikan kejayaan UIN Jakarta, yang selama ini dikenal sebagai pusat pendidikan tinggi Islam yang memiliki kualitas dan pengaruh di tingkat global.
Reuni Akbar ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Dubes Indonesia untuk Kuwait Lena Maryana Mukti, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Ketua KPU Mochammad Afifuddin, serta Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar.
Ketua IKALUIN Jakarta, Ace Hasan Syadzily, juga menyampaikan bahwa alumni UIN memegang peranan penting dalam memajukan bangsa, terutama di bidang pendidikan dan kebijakan. "Kami optimis dengan banyaknya alumni yang berkontribusi, cita-cita Indonesia Emas 2045 akan terwujud," ungkapnya.
Kegiatan tersebut diharapkan menjadi ajang silaturahmi dan pertukaran pemikiran yang memperkuat kontribusi alumni bagi bangsa dan negara.(***)