KetikPos.com - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) siap memainkan peran sentral dalam mendorong ketahanan pangan di level desa, dengan mengalokasikan 20 persen dari Dana Desa, yang mencapai Rp16 triliun, untuk mendukung program swasembada pangan. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo, dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di kompleks rumah jabatan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan pada Sabtu (18/1).
Samsul Widodo menjelaskan bahwa Kemendes PDT berkomitmen untuk menjadi kontributor utama dalam mewujudkan ketahanan pangan, terutama di desa-desa di seluruh Indonesia. Menurutnya, dalam rapat koordinasi tersebut, Menko Pangan menekankan pentingnya seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk segera menjalankan program Swasembada Pangan, dengan para kepala daerah diminta memanfaatkan Dana Desa untuk mendukung ketahanan pangan lokal.
"Menteri Desa membayangkan bahwa setiap desa dapat memiliki produk unggulan, seperti desa cabai, desa tomat, desa padi, desa ikan, dan lainnya. Dana Desa ini diharapkan bisa mendorong setiap desa untuk menjadi pusat produksi pangan yang mandiri," ungkap Samsul.
Rakor tersebut juga membahas berbagai aspek penting untuk mendukung swasembada pangan, termasuk perbaikan jaringan irigasi di Sulawesi Selatan, distribusi pupuk bersubsidi, pemberdayaan peternak lokal, penyuluhan pertanian, serta upaya meningkatkan produksi dan distribusi pangan. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat diyakini akan mendukung Indonesia mencapai swasembada pangan pada 2027.
"Kerja sama antarpihak sangat penting untuk mencapai tujuan ini, termasuk dengan pemberdayaan masyarakat desa yang menjadi garda terdepan dalam ketahanan pangan," tambah Samsul.
Dalam rapat tersebut juga hadir berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo.(***)