KetikPos.com — Idul Adha tahun ini akan kembali menjadi momen sakral yang monumental di jantung Kota Palembang. Masjid Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wikramo, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Agung Palembang, telah bersolek menyambut sekitar 20.000 jemaah yang menunaikan salat Idul Adha pada Jumat pagi pukul 06.00 WIB.
Tak hanya dari kalangan masyarakat umum, pelaksanaan salat Id juga akan diikuti langsung oleh Wali Kota Palembang H. Ratu Dewa bersama istri dan Wakil Wali Kota Prima Salam beserta istri. Mereka akan bersatu dalam barisan saf bersama ribuan jemaah lainnya, menunjukkan teladan ukhuwah dan spiritualitas kepada masyarakat.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Aryo, juga turut hadir guna memastikan keamanan dan kenyamanan pelaksanaan ibadah tahunan ini.
Pemantauan, jemaah selain memadti Mesjid dan halamannya, juga memenuhi sebagian jalan Sudirman, Jalan Merdeka, dan Jalan Mesjid Lama. Di Jembatan Ampera, jemaah bahkan mencapai menara pertama.
“Kami telah memasang 50 unit tenda di halaman masjid untuk menampung jemaah, dan area salat akan membentang hingga bundaran air mancur bahkan sampai mendekati Jembatan Ampera,” ujar Doly Nofiansyah, Humas Masjid Agung Palembang.
Imam salat akan dipimpin oleh Ustaz Kgs Abd Rasyid Al Hafizh, sementara Mukmin Zainal Arifin ditunjuk sebagai khotib. Khutbahnya tahun ini mengangkat tema besar "Menghidupkan Semangat Pengorbanan dan Solidaritas Sosial di Era Modern."
Cuplikan Khutbah Mukmin Zainal Arifin:
“Ibrahim tidak menawar perintah Allah, dan Ismail tidak berkeluh kesah saat diminta untuk disembelih. Inilah bentuk tertinggi keimanan dan keikhlasan. Mari kita bertanya, apa yang telah kita korbankan demi kebaikan umat, tetangga, bahkan keluarga kita sendiri? Idul Adha bukan hanya tentang kambing dan sapi. Ini tentang jiwa, tentang ketulusan memberi tanpa syarat.”
Doly juga menegaskan pentingnya menjaga kebersihan selama dan sesudah salat. “Kami mengimbau para jemaah untuk tidak meninggalkan sampah, terutama koran dan plastik yang biasa digunakan sebagai alas salat. Mari kita jadikan masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga contoh peradaban bersih.”
Tak berhenti di hari salat Id, kegiatan kurban akan dilanjutkan pada Sabtu, 7 Juni 2025. Wako dan Wawako telah meninjau langsung area penyembelihan di belakang masjid, memastikan hewan kurban layak dan proses penyembelihan sesuai syariat.
Masjid Agung Palembang bukan sekadar tempat ibadah, tetapi menjadi simbol persatuan, kepedulian, dan pengorbanan yang hidup di tengah kota. Idul Adha tahun ini, Palembang bersujud dalam damai, bersatu dalam takbir, dan bangkit dengan semangat saling berbagi.