nasional

“60 Tahun Habib Rizieq: Antara Doa Umat, Jejak Perjuangan, dan Bayang-Bayang Kontroversi”

Senin, 25 Agustus 2025 | 03:48 WIB
Habib Rizieq Sihab (Dok)


KetikPos.com – Minggu, 24 Agustus 2025, menandai momen bersejarah bagi sosok yang tak pernah jauh dari sorotan publik: Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab.

Di usia 60 tahun, perjalanan sang Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) bukan hanya kisah seorang ulama, tetapi juga potret pergulatan antara idealisme, kekuasaan, dan loyalitas umat.

Doa Menggema dari Gang Kecil hingga Linimasa

Sejak pagi, ucapan selamat mengalir deras—dari para murid setia, simpatisan, hingga tokoh nasional yang pernah bersilang jalan dengannya.

Spanduk doa terpasang di gang-gang kecil, sementara lini massa media sosial ramai dengan tagar #MiladImamBesar60.
“Semoga Allah berkahi umur, sehatkan jasad, dan menangkan perjuangan,” tulis pernyataan resmi DPP FPI yang viral di berbagai platform.

Lebih dari Sekadar Ulang Tahun

Bagi pengikutnya, ini bukan sekadar ulang tahun. Ini adalah hari refleksi, menegaskan kembali komitmen terhadap perjuangan yang kerap digadang-gadang Habib Rizieq: tegaknya syariat, keadilan sosial, dan moral bangsa.

Namun, bagi sebagian lain, nama Rizieq tetap identik dengan kontroversi—dari aksi 212 yang mengguncang politik nasional, hingga deretan kasus hukum yang membawanya ke balik jeruji.

Sosok dengan Dua Wajah di Mata Publik

Rizieq lahir di Jakarta pada 24 Agustus 1965, dari keluarga keturunan habaib yang lekat dengan tradisi keilmuan Islam.

Ia menempuh pendidikan hingga meraih gelar Ph.D, menjadikannya salah satu figur ulama dengan basis akademik kuat.

Meski demikian, jalan dakwahnya tak lepas dari benturan keras dengan otoritas, menjadikan namanya sering berada di pusaran pro-kontra.

Gaung yang Tak Pernah Padam

Kini, di usia senja perjuangannya, Habib Rizieq masih menjadi magnet. Di satu sisi, ada pujian setinggi langit; di sisi lain, kritik tak pernah berhenti.

Halaman:

Tags

Terkini