nasional

DEMO "TANGKAP SILFESTER" DI KEJAGUNG PETJAH! SIMPATISAN JOKOWI KEBAL HUKUM?

Jumat, 29 Agustus 2025 | 03:09 WIB
Demo desak Kejagung tangkap Silvester (dok)

Ketikpos.com  – Suara-suara tuntutan keadilan kembali menggema di Ibu Kota. Kali ini, halaman depan Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jakarta Selatan menjadi saksi bisu atas luapan kekecewaan dan kemarahan publik.

Puluhan individu, yang menyebut diri mereka sebagai korban dan simpatisan keadilan, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran dengan satu tuntutan utama: Tangkap Silfester Matutina!

Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa; ia adalah manifestasi dari kegelisahan mendalam terhadap dugaan impunitas yang menyelimuti oknum-oknum tertentu, khususnya yang diidentifikasi sebagai pendukung atau simpatisan kekuasaan.

Pemandangan Pagi di Depan Kejaksaan Agung

Sejak pagi, suasana di depan gerbang Kejaksaan Agung sudah terasa berbeda. Spanduk-spanduk dan poster-poster bertuliskan "DICARI: Silfester Matutina" mendominasi pemandangan. Raut wajah para peserta demo memancarkan kombinasi ketegasan dan harapan.

Di antara kerumunan, terlihat beragam latar belakang usia dan gender, namun semua menyuarakan satu narasi yang sama: ketidakpuasan terhadap penegakan hukum. Beberapa ibu-ibu paruh baya terlihat memegang poster "DICARI" dengan wajah Silfester Matutina terpampang jelas, dihiasi tulisan yang mengindikasikan bahwa dia sedang dicari dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Seorang orator, mengenakan kemeja batik khas, berdiri di garis depan dengan mikrofon di tangan. Suaranya lantang menyerukan agar Kejaksaan Agung segera menindaklanjuti laporan terkait Silfester.

Di sekelilingnya, para demonstran lain mengangguk setuju, beberapa bahkan mengepalkan tangan sebagai bentuk dukungan moral. Mereka semua berdiri di hadapan gerbang besi megah Kejaksaan Agung, seolah-olah menantang institusi tersebut untuk membuka pintu keadilan selebar-lebarnya.

Orasi dan Tuntutan yang Mengguncang

Aksi demo ini mencapai puncaknya ketika beberapa perwakilan maju untuk menyampaikan orasi yang penuh semangat.

Salah satu orator wanita, dengan gaya bicara yang lugas, secara terang-terangan mempertanyakan komitmen Kejaksaan Agung dalam menangani kasus yang melibatkan Silfester Matutina.

"Apakah simpatisan Jokowi kebal hukum?" teriaknya, disambut riuh rendah persetujuan dari massa.

Dalam orasinya, para demonstran menyoroti dugaan ketidaktegasan aparat penegak hukum terhadap individu yang dianggap memiliki kedekatan dengan lingkaran kekuasaan.

Mereka merasa bahwa kasus-kasus yang melibatkan tokoh-tokoh semacam Silfester Matutina seringkali berjalan lambat atau bahkan mandek, menimbulkan kesan adanya standar ganda dalam penegakan hukum.

Halaman:

Tags

Terkini