Tingkat Ketaatan yang Berbeda
• Kepada Allah dan Rasul: mutlak, tanpa syarat, karena keduanya sumber kebenaran yang sempurna.
• Kepada pemimpin (ulil amri): bersyarat, hanya berlaku selama mereka adil dan sejalan dengan syariat.
Rasulullah ﷺ menegaskan:
“Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan hanya dalam hal yang ma’ruf.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pandangan Ulama
• Ibnu Katsir: ulil amri wajib ditaati selama menegakkan keadilan dan kebenaran.
• Al-Qurthubi: ulil amri haruslah orang yang berilmu, berhikmah, dan amanah. Jika kepemimpinan jatuh ke tangan orang bodoh, maka ketaatan justru menjerumuskan umat.
Hadis Nabi: Tanda Kehancuran
Kritik HRS makin kuat jika dikaitkan dengan sabda Rasulullah ﷺ:
“Jika suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari)
Hadis ini seakan menjadi gambaran nyata dari kondisi politik saat ini. Kursi DPR yang semestinya ditempati orang berilmu dan amanah, justru diberikan kepada mereka yang tidak memiliki kapasitas, sekadar bermodal popularitas atau uang.
Relevansi dengan Kritik HRS
Dari sudut pandang ini, kritik HRS menjadi jelas: rakyat tidak wajib tunduk pada pemimpin yang zalim atau tidak kompeten. Kursi DPR yang diisi “orang-orang bodoh” adalah bentuk penyimpangan dari amanah ulil amri dan ancaman nyata bagi masa depan bangsa.
“Kalau dibiarkan, Indonesia bukan hanya akan rusak, tapi hancur. Karena negeri ini tidak lagi dipimpin oleh orang-orang pintar dan amanah, melainkan oleh orang-orang yang hanya mengejar jabatan dan uang,” tegas HRS.
Peringatan Keras untuk Bangsa
Ceramah HRS menjadi alarm: demokrasi bisa runtuh jika kekuasaan jatuh ke tangan mereka yang salah. Pertanyaan besar kini menggantung:
• Apakah DPR akan terus menjadi panggung selebritas dan influencer?
• Atau kembali menjadi ruang perjuangan bagi intelektual, aktivis, dan pemimpin yang tulus mengabdi?
Yang jelas, pesan QS. An-Nisa: 59 dan hadis Nabi di atas sama-sama mengingatkan: kepemimpinan adalah amanah. Jika amanah jatuh ke tangan yang salah, maka kehancuran hanyalah soal waktu.
(as)
#HabibRizieq #DPR100Juta #PolitikIndonesia #RakyatSengsara #DemokrasiRusak #UlilAmri #HadisNabi