KetikPos.com— Hujan deras yang sempat membuat Bali lumpuh perlahan mulai meninggalkan jejak. Dua hari setelah banjir besar melanda, air di sebagian besar titik sudah surut, menyisakan lumpur, genangan di basement Pasar Badung, dan cerita getir warga yang harus kehilangan rumah maupun sanak saudara.
Di tengah suasana itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto turun langsung ke lokasi pengungsian, Kamis (11/9). Ia meninjau kondisi warga, mendengar keluhan, sekaligus memastikan kebutuhan mendasar dipenuhi. “Pakaian, sembako, makanan untuk anak-anak, hingga perlengkapan sekolah akan segera disalurkan. Rumah yang rusak, ringan maupun berat, juga akan kami bantu,” janjinya.
Meski awalnya status tanggap darurat diusulkan 14 hari, BNPB memutuskan mempersingkat menjadi 7 hari. Alasannya, hujan sudah reda dan kondisi mulai terkendali. “Bali harus segera pulih. Situasi sekarang sudah berangsur normal,” tegas Suharyanto saat meninjau Posko Banjar Sedana Mertha Ubung.
Namun di balik kabar baik itu, kabar duka masih menyelimuti. Hingga Kamis sore, tim gabungan menemukan satu korban tambahan, menjadikan total korban meninggal dunia 16 orang, dengan 1 orang masih hilang. Sebanyak 125 personel terus dikerahkan menyisir titik-titik rawan.
Warga Bali kini berusaha bangkit, bergandengan tangan membersihkan sisa lumpur di pasar dan pemukiman. Harapan besar mereka sederhana: hidup normal kembali, di tanah yang tak hanya jadi destinasi wisata, tapi juga rumah bagi jutaan jiwa.