nasional

Raihan, Anak Pengupas Bawang yang Kini Bisa Bermimpi Lagi

Minggu, 21 September 2025 | 14:17 WIB
Raihan, Anak Pengupas Bawang yang Kini Bisa Bermimpi Lagi (dok)

KetikPos.com— Aroma bawang sudah akrab di tangan dan pakaian Muhammad Raihan Firmansyah. Sejak kecil, ia terbiasa membantu ibunya, Marhani, mengupas bawang dari pagi hingga malam. Dari pekerjaan itu, keluarganya hanya bisa berharap pada upah Rp1.000 per kilogram.

“Kalau beruntung, bisa sampai 40 kilo sehari. Itu berarti Rp40.000 buat makan sekeluarga,” cerita Raihan pelan.

Di rumahnya yang sederhana di Makassar, Raihan bersama kakak dan adik-adiknya kerap duduk mengelilingi tumpukan bawang. Pekerjaan itu jadi rutinitas: mengangkut karung dari rumah bos, mengupas bersama-sama hingga kulit bawang menumpuk, lalu menimbang hasilnya untuk dijual kembali.

Namun, rutinitas itu sempat mengancam masa depannya. Ayah Raihan yang membuka bengkel tambal ban makin jarang mendapat pelanggan, sementara kebutuhan rumah tangga kian besar. Raihan sempat pasrah, tak membayangkan bisa melanjutkan sekolah.

“Saya tidak kebayang akan sekolah lagi, karena keadaan ekonomi keluarga lagi sulit,” katanya.

Hingga kemudian, jalan baru terbuka lewat Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar—sekolah yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Semua kebutuhan siswa ditanggung, mulai dari tempat tinggal, makanan bergizi, hingga kegiatan belajar.

“Bagus sekali. Ada meja belajar, kipas, tempat tidur nyaman. Saya juga senang bisa main badminton,” ucapnya sambil tersenyum kecil.

Kini, Raihan punya dunia baru: teman sebaya, asrama yang layak, dan cita-cita yang kembali tumbuh. Jika dulu ia ingin jadi dokter, sekarang hatinya mantap untuk menjadi polisi.
“Supaya bisa menangkap orang kriminal,” katanya mantap.

Meski rindu rumah dan ibunya yang masih setia mengupas bawang, Raihan tahu ia harus belajar keras demi masa depan. Setiap akhir pekan, ibunya datang menjenguk, berpesan singkat: belajar yang baik, semoga cita-citamu tercapai.

Raihan pun berharap semakin banyak anak seperti dirinya bisa merasakan kesempatan yang sama.
“Semoga Sekolah Rakyat ini selalu ada. Biar orang-orang seperti saya terbantu,” ujarnya.

 

Tags

Terkini