nasional

Dari Balik Jeruji, Warga Binaan Palembang Menyulam Harapan Wali Kota Ratu Dewa Dukung Geliat Ekonomi Baru dari Dalam Lapas

Jumat, 10 Oktober 2025 | 08:02 WIB
Dari Balik Jeruji, Warga Binaan Palembang Menyulam Harapan Wali Kota Ratu Dewa Dukung Geliat Ekonomi Baru dari Dalam Lapas (Dok)


KetikPos.com, Palembang--Di balik tembok tinggi dan pagar kawat berduri, ada suara-suara yang tidak lagi bicara tentang hukuman, tapi tentang harapan dan karya.
Di tangan warga binaan Lapas Palembang, kain batik berubah jadi simbol kebangkitan; roti dan pempek menjadi rasa baru dari perjalanan menebus masa lalu.
Dan kini, Wali Kota Palembang Ratu Dewa memastikan bahwa karya-karya itu tidak akan berhenti di balik jeruji.
Mimpi yang Dijahit di Balik Tembok
Rabu siang (8/10/2025), dua kepala lembaga pemasyarakatan — M. Pithra Jaya Saragih dari Lapas Kelas I Palembang dan Desi Andriyani dari Lapas Perempuan Palembang — datang menemui Wali Kota Ratu Dewa di rumah dinasnya.
Bukan untuk membahas keamanan, melainkan ekonomi.
“Kami ingin produk warga binaan bisa hadir di ruang publik. Kalau bisa, diberi ruang di Kambang Iwak agar masyarakat tahu: dari balik Lapas pun, karya hebat bisa lahir,” ujar Pithra, penuh semangat.
Desi menambahkan, Lapas Perempuan tengah menyiapkan situs e-commerce untuk menampilkan produk-produk warga binaan se-Sumatera Selatan.
Mulai dari batik dan songket, tas anyaman, mukenah, hingga pempek dan roti buatan tangan sendiri.
“Kami ingin mereka punya identitas baru, bukan sebagai mantan napi, tapi sebagai pelaku usaha kecil,” kata Desi.
Ratu Dewa: “Lapas Jangan Berdiri Sendiri — Kita Jalan Bersama”
Ratu Dewa mendengarkan tanpa jeda panjang.
Sesekali ia mengangguk, lalu menimpali dengan nada penuh optimisme.
“Inovasi yang dilakukan Lapas ini luar biasa. Geliat ekonomi harus ditopang oleh semua lapisan, termasuk dari warga binaan. Pemerintah Kota siap jadi mitra, bukan sekadar penonton,” ujarnya.
Wali Kota pun langsung menginstruksikan Dinas Koperasi dan UMKM agar membuka jalur kolaborasi dengan pihak Lapas.
Produk warga binaan akan dimasukkan ke dalam program UMKM Palembang — lengkap dengan promosi digital dan peluang pameran daerah.
“Kita bantu agar karya mereka bisa tampil di pameran, bahkan di videotron Pemkot. Biar masyarakat tahu, mereka ini bukan cerita lama, tapi bab baru dari Palembang,” ujar Sulhijawati, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM.
Dari Sel ke Etalase, Dari Dosa ke Daya Cipta
Langkah kecil ini mungkin tidak langsung mengubah dunia. Tapi di balik setiap tas anyaman dan pempek buatan tangan warga binaan, tersimpan pelajaran besar:
bahwa kedua tangan yang pernah salah bisa juga jadi tangan yang produktif.
Jika nanti kamu melihat batik cantik di stan UMKM Palembang, atau roti lembut di pameran pangan lokal — mungkin itu bukan sekadar produk, melainkan cerita tentang keberanian untuk mulai lagi.
Dan di titik itulah, Palembang sedang menulis ulang makna kata rehabilitasi:
bukan sekadar menahan, tapi menghidupkan kembali manusia dengan martabat dan karya

Tags

Terkini