“Kita diberi kekuasaan oleh rakyat untuk melindungi rakyat dari semua bahaya — kemiskinan, kelaparan, penyakit, bencana, dan serangan dari luar,” katanya.
“Benteng Air” untuk Masa Depan
Proyek tanggul laut Pantura menjadi simbol besar dari paradigma baru pembangunan nasional:
bahwa pertahanan negara tidak hanya berbicara tentang senjata dan pasukan, melainkan juga perlindungan terhadap manusia dan alamnya.
Dengan panjang mencapai 535 kilometer, tanggul ini dirancang untuk menjadi sistem terintegrasi yang memadukan fungsi pengendalian banjir, konservasi lingkungan, dan pengembangan ekonomi pesisir.
Jika terealisasi penuh, proyek ini akan menjadi salah satu tanggul laut terpanjang di dunia — sebanding dengan Delta Works di Belanda atau Great Sea Wall di Korea Selatan — namun dengan konteks khas Nusantara: melindungi rakyat dari air, bukan menaklukkan air.
Jalan yang Benar
Menutup arahannya, Prabowo mengajak seluruh jajaran pemerintah dan rakyat untuk bersatu dalam visi yang sama: membangun Indonesia yang kuat, adil, dan berdaulat — dimulai dari niat tulus untuk melindungi sesama.
“Saya kira ini capaian-capaian yang menunjukkan kita berada di jalan yang benar,” pungkasnya.
Dari benteng pasir menjadi benteng peradaban — tanggul laut Pantura bukan sekadar struktur beton, tetapi simbol keberanian bangsa menjaga masa depan dari gelombang perubahan.