KetikPos.com, Jakarta — Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum penting untuk menilai kinerja Kabinet Merah Putih.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menilai terdapat tiga menteri yang menonjol dan mendapatkan apresiasi publik tertinggi sepanjang tahun pertama pemerintahan.
Menurut Iwan, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo masih sangat positif, bahkan menembus angka di atas 80 persen berdasarkan berbagai hasil survei nasional.
Namun, di antara jajaran pembantu presiden, tiga nama menteri disebut tampil paling konsisten dan menonjol dalam persepsi publik.
1. Tito Karnavian — Menteri Dalam Negeri dengan Tugas Berat dan Hasil Nyata
Nama pertama yang disebut Iwan adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang dinilai sebagai salah satu figur paling berpengaruh dalam menjaga stabilitas nasional sekaligus menggerakkan roda pemerintahan daerah.
“Yang pertama adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Saya kira Tito memang layak masuk dalam jajaran menteri dengan kinerja baik,” ujar Iwan Setiawan.
Tito dinilai berhasil menjalankan penugasan langsung dari Presiden Prabowo, salah satunya dalam mengendalikan inflasi hingga ke tingkat daerah.
Di bawah koordinasinya, angka inflasi nasional berhasil dipertahankan pada kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen, yang disebut Iwan sebagai titik keseimbangan ideal antara kepentingan produsen dan konsumen.
Lebih dari itu, Tito juga berperan penting mendorong pelibatan pemerintah daerah dalam program-program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat, yang menjadi ikon kebijakan sosial pemerintahan Prabowo–Gibran.
“Pemerintah daerah memang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan MBG di daerah. Karena mereka yang paling tahu kondisi teknis di lapangan, termasuk budaya dan pangan lokal yang sering dikonsumsi warga setempat,” tutur Iwan.
2. Purbaya Yudhi Sadewa — Menkeu Baru dengan Gaya “Koboi” dan Arah Baru Fiskal
Nama kedua yang mencuri perhatian publik adalah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Meski baru sebulan efektif menjabat, Purbaya langsung menarik simpati publik lewat gaya komunikasi dan kebijakan yang berani.
“Cukup mengejutkan karena baru dilantik, tetapi langsung memberikan warna baru di kabinet. Gaya koboinya menarik perhatian masyarakat dan menjadi pembicaraan publik,” kata Iwan.
Iwan menyebut, gaya kepemimpinan Purbaya yang tegas dan lugas menjadi antitesis dari gaya Menkeu sebelumnya, Sri Mulyani.
Ia tampil dengan pendekatan baru yang menekankan transparansi, efisiensi fiskal, dan penegakan moralitas anggaran.
Kinerja Purbaya juga semakin mencolok setelah Kementerian Keuangan menerima langsung Rp13,2 triliun hasil sitaan korupsi dari Kejaksaan Agung — uang pengganti kerugian negara dari kasus ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang dikembalikan ke kas negara tepat di hari satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.