nasional

Di Hari Santri Nasional 2025, Melalui Al-Fathaniyah Bersholawat Gaungkan Kota Serang Penuh Berkah

Minggu, 26 Oktober 2025 | 05:40 WIB
Hari Santri Nasional

 

KetikPos.com - Malam di Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, Tengkele, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Sabtu, 25 Oktober 2025, berubah khidmat. Lantunan sholawat menggema dari ribuan santri yang hadir dalam acara Al Fathaniyah Bersholawat dimeriahkan oleh Tim Hadroh Al-Maddad untuk memperingati Hari Santri Nasional 2025 mengusung tema dengan tajuk "Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia".

Ketua Panitia Penyelenggara, Muhaimin menjelaskan bahwa kegiatan Al-Fathaniyah Bersholawat menjadi simbol kecintaan santri kepada Rasulullah SAW sekaligus bentuk syukur atas jasa para ulama.

“Acara ini bukan hanya peringatan, tapi juga pengingat bagi masyarakat akan besarnya peran santri dalam perjalanan bangsa,” ujarnya.

Muhaimin menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat rasa memiliki terhadap pesantren.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran bersama bahwa pesantren adalah bagian penting dalam membangun karakter generasi muda menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi wujud syukur dan cinta santri kepada Sayyidina Nabi Muhammad SAW. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, KH Saifun Nawasi, mengajak seluruh santri dan jamaah untuk memperkuat semangat kebersamaan serta menjaga tradisi pesantren sebagai pusat pendidikan moral bangsa.

“Alhamdulillah, malam ini kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat. Semua karena izin Allah. Mari kita syukuri nikmat ini dengan memperbanyak selawat,” ujar KH Saifun Nawasi yang merupakan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Serang.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh santri yang menjadi inisiator kegiatan tersebut.

“Acara ini murni gagasan para santri. Mereka patungan dan bekerja keras menyukseskan acara tanpa sepengetahuan saya. Ini bukti semangat luar biasa,” tambahnya.

KH Saifun menegaskan, menjadi santri bukan alasan untuk minder. Ia mencontohkan banyak tokoh nasional yang berasal dari lingkungan pesantren.

“Santri jangan kecil hati. Banyak santri kini jadi pemimpin bangsa. Ada yang jadi polisi, tentara, bahkan presiden dan wakil presiden. Santri itu hebat dan berpotensi besar,” tegasnya.

Ia juga berpesan agar santri selalu menghormati guru dan orang tua.

“Kalau kita nurut pada guru dan orang tua, insyaallah hidup akan penuh berkah. Santri adalah generasi yang akan membawa perubahan,” katanya.

Suasana penuh kehangatan mewarnai majelis ketika KH Saifun membagikan kisahnya semasa nyantri. Ia mengenang masa-masa sulit namun penuh kenikmatan saat belajar agama di pesantren.

Halaman:

Tags

Terkini