Rancangan kerja sama berikutnya, Biro HOKS BNPB juga menyusun konsep kerja sama dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dalam koridor penanggulangan bencana.
Pendeta Bernard Manik selaku Pimpinan HKBP Distrik VIII DKI Jakarta mengatakan bahwa HKBP memiliki relawan yang dapat turun ke lokasi bencana untuk membantu penanganan darurat maupun pemulihan, sebagaimana yang juga pernah dilakukan dalam penanggulangan bencana gempabumi di Cianjur. Selain relawan kebencanaan, HKBP juga siap mendukung operasi logistik dan peralatan selama tanggap darurat bencana.
“HKBP juga turun membantu pemulihan bencana gempabumi Cianjur kemarin. Satu bulan penuh kami punya relawan yang mendampingi masyarkat Cianjur yang terdampak. Kami ingin lebih dapat bersinergi dengan BNPB dalam konteks kemanusiaan,” kata Pendeta Bernard.
Kedepannya, bentuk kerja sama ini dapat berupa pengembangan SDM relawan HKBP yang tangguh bencana bersama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan PB BNPB, penyaluran bantuan logistik dan peralatan serta bidang lain yang disepakati dalam lingkup penanggulangan bencana. Di samping itu, HKBP juga berharap dapat menjadi mitra BNPB dalam menyampaikan sosialisasi, edukasi serta penguatan literasi kebencanaan untuk masyarakat umum secara luas di seluruh Indonesia.
“Kami berharap dengan kerja sama ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana, tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya saja, namun juga di wilayah lain di Indonesia,” ujar Pendeta Bernard.
Nota Kesepahaman antara Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) dengan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian PPPA dan HKBP akan diteken dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PB BNPB pada 1-3 Maret 2023.BNPB (***)