Kondisi ini ditandai dengan gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, hingga sakit perut.
Beberapa produk susu dan turunannya mencakup keju, es krim, dan yoghurt.
5. Tanaman serealia
Pada dasarnya, tanaman serealia merupakan makanan yang mengandung gas, seperti oats dan gandum.
Meskipun termasuk pilihan sarapan sehat, oats termasuk makanan yang dapat meningkatkan produksi hidrogen dan gas lainnya.
Hal ini dikarenakan oats mengandung pati, gula rafinosa, serta serat larut yang tinggi yang harus diurai oleh bakteri pada usus besar.
Satu-satunya tanaman serealia yang hanya sedikit menghasilkan gas adalah beras atau nasi.
Menurut studi dalam Journal Of Neurogastroenterology And Motility (2010), nasi dapat diserap sempurna di dalam usus kecil dan berisiko rendah menjadi penyebab alergi.
6. Kacang merah
Kacang merah termasuk yang makanan yang dapat menyebabkan produksi gas bertambah.
Alasannya, bahan ini mengandung gula rafinasi dan serat larut yang cukup tinggi sehingga membuat saluran cerna menghasilkan gas dalam usus besar.
Jenis kacang-kacangan lain yang juga mengandung gas yaitu kacang mede dan pistachio.
Jika Anda ingin mengonsumsi kacang-kacangan, cobalah untuk merendamnya semalaman sebelum diolah. Proses perendaman ini dapat mengurangi produksi gas pada kacang-kacangan.
7. Soda dan minuman ringan
minum soda mengandung gas tinggi
Karbonasi pada soda adalah udara yang akan memicu gas berlebih dalam sistem pencernaan Anda.
Tidak hanya kandungan fruktosa, gula yang digunakan sebagai pemanis pada sejumlah minuman bersoda atau kemasan juga bisa menghasilkan gas karena sulit dicerna.
Bila Anda perhatikan, setelah minum soda biasanya serdawa yang dialami terasa seperti mengeluarkan banyak gas.