nasional

Akun @Awbimareborn, Dilaporin ke Polisi Kritik Lampung, Gua Nyantai di Aussie

DNU
Kamis, 13 April 2023 | 08:58 WIB
Dilaporin ke polisi akibat unggahanya kritik Lampung, Dia bilang nyantai aja nih di Aussie (tangkapan layar tiktok @awbimaxreborn)

 

Ketikpos.com -- Seorang warga Lampung , yang sedang studi di Australia, unggah konten kritik Lampung.

Oleh seseorang di Lampung, kemudian dilaporkan ke polisi. Eh, sang remaja itu bikin konten lagi.

"Nih gua orang-orang pada heboh. Pada ngetag in sosmed gua. Gua masuk berita dimana2," ujarnya.

Sembari menunjukkan video di Australia, dia melanjutkan komennya, "Trending tiktok twitter. FYP gua: Pembangunan jalan di lampung yang semrawut gak jadi-jadi," katanya.

"Liha gua yang kritik Lampung. Yang dilaporin. Nyantai gua wak. Tetap opera house, gua main nyari takjil, makan croissant, apa," katanya santai.

Terlihat sang remaja memiliki rambut semi gondrong dan semi keriting, dan memakai kawat gigi.

"Di Indon orang heboh, gempar. Nih orang, nyantai di Aussie. Kena loww," sambungnya lagi.


Sementara di unggahannya itu dia menulis begini: Orang berilmu dan beradab tidak akan tinggal dan diam mandi lumpur di kampung halaman. Tinggalkan negerimu. Dan
merambahlah ke negeri orang.

Seperti diketahui, sebelumnya viral di sosial media Remaja yang aktif di jejaring sosial itu melalui akun TikTok @awbimaxreborn.

Mengungkapkan pendapatnya "Alasan Lampung tidak maju" dan kini telah dilaporkan ke polisi.

Remaja bernama lengkap Bima Yudho Saputro ini sedang menempuh pendidikan di Australia.

Hal itu bermula saat ia mengunggah video tentang pendapatnya tentang kemajuan Lampung pada Sabtu (8/4/2023).

Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri. Apakah di daerah kalian sama?

Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri," ujar Bima melalui videonya.

Halaman:

Tags

Terkini