nasional

El Nino Menyerang, Ini Yang Harus Dilakukan

Kamis, 10 Agustus 2023 | 06:36 WIB
Infografis El Nino

 

KetikPos.com - El Nino merupakan fenomena alam yang berdampak kemarau kering panjang dan ini bisa mengancam ketahanan pangan.

Oleh karena itu diminta untuk mengantisipasi sejak dini dengan adanya El Nino tersebut.

Berdasarkan prakiraan musim kemarau 2023 ini lebih kering dibandingkan 3 tahun sebelumnya.

Hal ini terjadi karena adanya fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di samudra.

Baca Juga: Pendistribusian Bantuan Papua Tengah Berjalan Lancar

Sekadar informasi, fenomena ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional karena adanya ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan.

Apa Itu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD)?
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Sedangkan, Indian Ocean Dipole (IOD) sendiri didefinisikan sebagai perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.

Baca Juga: Era Digitalisasi, Ini Menjadi Tantangan Bangsa Indonesia

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG, indeks El Nino pada Juli ini mencapai level moderate, sementara IOD sudah memasuki level index yang positif. Fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan sehingga membuat musim kemarau 2023 menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.

Selain itu, puncak kemarau kering 2023 diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga awal September dengan kondisi akan jauh lebih kering dibandingkan tahun 2020, 2021, dan 2022.

Dampak EL Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD)
Sepanjang musim kemarau ini, sektor pertanian akan dapat terdampak, terutama lahan pertanian tadah hujan yang masih menggunakan sistem pertanian tradisional. Selain itu, kondisi kekeringan ini juga dapat berujung kepada bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang jika tidak terkendali dapat menimbulkan krisis kabut asap yang berdampak pada kualitas lingkungan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat.

Bagaimana Mengatasinya?
Nah, dengan melihat dampak EL Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masyarakat bisa melakukan mitigasi dengan mulai dari menghemat penggunaan air dalam aktivitas sehari-hari, serta menampung hujan yang masih mungkin turun sebagai cadangan air. Yuk, lebih bijak menggunakan air!.(***)

 

Halaman:

Tags

Terkini