© Pexels.com
Setelah mengetahui beragam makna warna, kamu bisa mulai memutuskan warna apa yang paling sesuai dengan nilai brand.
Tak hanya menggunakan satu warna, kamu juga bisa memadukan beberapa warna sekaligus. Hal itu berguna untuk menunjukkan keunikan dari brand.
Menurut Foundr, ada beberapa brand terkenal dunia yang menggunakan kombinasi lebih dari satu warna untuk logonya, misalnya:
Starbucks: hijau dan putih
McDonalds: kuning dan merah
Coca-Cola: merah dan putih
FedEx: ungu dan putih
Ikea: biru dan kuning
3. Pertimbangkan konteksnya
cara memilih warna untuk logo
© Pexels.com
Melansir Creative Cloud, warna sangat kontekstual sehingga perlu diperhatikan pemilihan warna yang sesuai dengan konteksnya.
Misalnya, warna dalam konteks budaya pasti akan berbeda-beda. Di banyak budaya barat warna putih menjadi simbol kesucian.
Namun, di beberapa budaya timur warna putih dikaitkan dengan kematian.
Itulah mengapa saat memilih warna perlu mempertimbangkan banyak hal mulai dari tipe industri, konteks budaya, hingga target audiensnya.
4. Perhatikan logo pesaing
Logo dan branding dianggap sukses jika mampu mudah diingat oleh audiens dan meningkatkan brand recognition.
Nah, jika kamu ingin menciptakan logo yang menonjol, sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu dari para pesaing di industri yang sama.
Mengamati logo dari brand kompetitor bukan berarti kamu bisa mencontohnya mentah-mentah, ya.
Namun, gunakan logo pesaing sebagai referensi untuk menciptakan logo yang lebih baik.
5. Tonjolkan keunikan