KetikPos.com - Anak kecil dan permen, ibarat dua hal yang tak terpisahkan. Namun, kebiasaan mengonsumsi permen atau makanan manis berisiko terserang karies atau gigi berlubang sehingga seorang mahasiswa melakukan penelitian agar aman dikonsumsi.
Maryam Tsaqifah Muwahhidah, berkreasi membuat permen antikaries gigi supaya kesenangan anak itu aman dikonsumsi.
Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember, itu membuat permen lunak nonsukrosa dengan perasa serai dan lemon yang aman untuk anak-anak.
“Jadi orang tua tak perlu khawatir anaknya bakal kena masalah gigi sebab dengan mengonsumsi permen ini justru menghambat bakteri penyebab karies gigi,” jelas Ifah, sapaan akrabnya.
Ifah membuat permen lunak nonsukrosa dengan menggunakan sediaan nanoemulsi dari kombinasi minyak esensial serai dan lemon. Serai adalah salah satu tanaman yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar sehingga mudah didapatkan. Sementara itu, untuk minyak esensial lemon, Ifah memanfaatkan kulitnya yang sering terbuang jadi limbah.
Pemilihan minyak esensial serai dan lemon selain memberikan rasa, juga sebagai bahan utama untuk menghambat perkembangan bakteri penyebab karies gigi. Pasalnya, dari penelitian Ifah di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jember, senyawa bioaktif keduanya terbukti efektif mencegah perkembangan bakteri penyebab karies gigi.
Serai mengandung antioksidan, antimikroba, antiradang bahkan mengurangi risiko kanker. Sementara itu, lemon penuh dengan vitamin C, mikro nutrisi dan antioksidan seperti asam sitrat, serta hesperidin dan diosmin. Adanya lemon juga memberikan rasa segar yang khas untuk permen.
“Saya sengaja membuat sediaan kombinasi minyak esensial serai dan lemon dalam bentuk nanoemulsi,” kata Ifah seperti dilansir dari laman Universitas Jember.
Hal itu bertujuan meningkatkan bioavailabilitas senyawa bioaktif dalam minyak tersebut sehingga aktivitas antibakterinya meningkat. Ketekunan Ifah meneliti pangan fungsional, khususnya di bidang kesehatan, ternyata mendapatkan banyak apresiasi.
Mulai dari mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta 2021 dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek sebesar Rp10 juta. Selain itu, sebagai penerima pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Futuristik dan Konstruktif (PKM GFK) 2021, hingga mendapat medali emas kategori poster pada kegiatan “Food and Biocomplex Innovation” di Universitas Brawijaya.
Walaupun penelitiannya masih di skala laboratorium, Ifah berharap ke depan ada industri yang tertarik mengembangkan permen nonsukrosa antikaries gigi hasil penelitiannya. Kini, setelah diwisuda pada wisuda periode IV tahun akademik 2022/2023, pemilik IPK 3,72 ini berancang-ancang meneruskan studi ke jenjang Pascasarjana.
Trubus (***)