Dalam menghadapi ancaman sanksi Fifa tersebut, maka PSSI berusaha mencari solusi baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia yang sangat dicintai.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia dan dengan Kemenpora sebagai penanggung jawab pelaksana Indonesia.
Baca Juga: Hasil Kongres, Gianni Infantino Kembali Dipercaya Menjadi Presiden FIFA
Menurut Menpora , Zainudin Amali, pemerintah Indonesia dan PSSI terus berkomunikasi dengan FiFA untuk menyelesaikan masalah ini.
"Kita terus berkoordinasi dengan PSSI, Kemenlu, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan masalah ini. Kita berharap FIFA bisa memahami situasi ini," ujarnya dalam konferensi pers pada Senin 27 Maret 2023.
PSSI dan pemerintah Indonesia juga berharap ada solusi yang bisa ditemukan untuk menghindari sanksi-sanksi yang mungkin diberikan oleh FIFA. Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan mengganti tempat pelaksanaan Paiala Dunia U20 dari Bali ke daerah lain di Indonesia.
Baca Juga: Serap Permasalahan Sepakbola di Provinsi, PSSI Laksanakan Sarasehan
Namun, sepertinya tidak mudah mengingat Bali sudah memiliki Government Guarantee sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia U20 dan drawing. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengganti tempat penyelenggaraan juga cukup besar.
Sementara itu, masyarakat dan penggiat sepakbola Indonesia berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan tanpa harus memberikan dampak negatif bagi persepakbolaan Indonesia. (***)