4. Akuisisi Data dari Udara untuk Pertanian
Teknologi pemetaan dan akuisisi data dari udara, seperti citra satelit dan drone, telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidang pertanian.
Dengan menggunakan citra satelit atau drone, petani dapat memantau pertumbuhan tanaman, mengidentifikasi stres tanaman, dan mengenali masalah hama atau penyakit dengan lebih cepat.
Data yang dikumpulkan ini dapat digunakan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam mengelola lahan pertanian.
Sumber: Khaliq, T., Javaid, N., Ahmad, A., Alotaibi, F. N., & Alsaqer, M. (2020). "A Review on the Role of Drones in Precision Agriculture." Computers and Electronics in Agriculture, 175, 105599.
5. Akuakultur Berbasis Teknologi
Akuakultur, atau budidaya ikan dan organisme akuatik lainnya, telah meningkatkan produktivitas perikanan dan mengurangi tekanan pada stok ikan liar.
Teknologi dalam akuakultur termasuk sistem pemantauan suhu dan kualitas air, pemberian pakan yang otomatis, dan sistem bioflok yang efisien untuk pengolahan limbah.
Akuakultur berbasis teknologi juga mendukung konsep perikanan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sumber: Hasan, M. R., & Halwart, M. (2009). "Fish as Feed Inputs for Aquaculture: Practices, Sustainability and Implications: A Global Synthesis." FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper, (518), 1-82.
Penerapan teknologi dalam bidang pertanian dan perikanan telah membawa banyak manfaat, termasuk peningkatan produktivitas, efisiensi pengelolaan sumber daya, dan pengurangan dampak lingkungan.
Dengan terus mengembangkan dan mengadopsi teknologi yang inovatif, sektor pertanian dan perikanan dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam menyediakan pangan bagi populasi dunia yang semakin bertambah.