KetikPos.com - Indonesia mempercepat sertifikasi halal pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai langkah strategis menuju predikat sebagai produsen produk halal terkemuka di dunia pada tahun 2024.
Indonesia, yang saat ini merupakan konsumen terbesar pasar halal dunia, memiliki target untuk menjadi pusat produsen barang-barang halal global.
Menurut laporan "The State of Global Islamic Economy," pasar halal global diperkirakan mencapai USD2,4 triliun pada tahun 2024, melibatkan produk makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, dan rekreasi halal dengan pertumbuhan tahunan sebesar 3,1 persen.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mencanangkan Gerakan Nasional Global Halal Hub (GHH) sebagai inisiatif untuk menjadikan Indonesia pusat produsen produk halal dunia pada 2024.
GHH diharapkan tidak hanya mendukung pemulihan ekonomi nasional tetapi juga mempercepat penetrasi produk halal Indonesia ke pasar global.
Perry Warjiyo, Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah, merinci strategi untuk mencapai target tersebut, termasuk peran penting pemasaran, riset pasar, pembangunan ekosistem terintegrasi, dan sinergi antarstakeholder.
Sertifikasi halal dianggap krusial, dan pemerintah berfokus pada UMKM untuk meningkatkan jumlah produk bersertifikat.
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menargetkan sertifikasi halal untuk 7 juta produk UMKM pada tahun ini dan 10 juta pada 2024.
Meskipun baru mencapai 3 juta sertifikasi, BPJPH optimistis mencapai target tersebut dengan dukungan dari mitra, termasuk perbankan.
Siti Aminah, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH, menyatakan keyakinannya bahwa kolaborasi yang baik dan dukungan dari pihak lain akan membantu mencapai ambisi tersebut.
Dengan batasan pelaku usaha memiliki hingga 10 produk bersertifikat halal, BPJPH berupaya memperluas cakupan sertifikasi untuk mendukung visi Indonesia sebagai produsen produk halal terkemuka dunia.(***)