Rekonsiliasi Nasional Melalui Momentum Idul Fitri: Tahun Kebersamaan 1445 H

photo author
- Rabu, 10 April 2024 | 11:56 WIB
Ilustrasi Shalat Idul Fitri  (muhammdiyah.or id)
Ilustrasi Shalat Idul Fitri (muhammdiyah.or id)

 

KetikPos.com - Di tengah riuhnya suara takbir dan aroma harum ketupat yang mengisi udara, Indonesia memasuki babak baru rekonsiliasi nasional pada hari Rabu, 10 April 2024.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memimpin sidang isbat yang menetapkan 1 Syawal 1445 H/2024 M, mengumumkan kesepakatan resmi bahwa Idul Fitri jatuh pada hari tersebut.

Keputusan ini tidak hanya mengonfirmasi hasil hisab dan rukyat yang teliti, tetapi juga menciptakan getaran harmonisasi dalam keberagaman Indonesia.

Dalam pidatonya, Ketua MUI, Asrorun Ni'am Sholeh, menyoroti pentingnya momen ini sebagai "amul jama'ah" atau tahun kebersamaan.

"Dalam kebersamaan ini, kita meneguhkan tekad untuk membangun bangsa yang lebih kuat, lebih bersatu," kata Asrorun Ni'am Sholeh, menyiratkan bahwa lewat momentum ini, Indonesia akan merayakan bukan hanya kemenangan agama, tetapi juga persaudaraan yang mendalam.

Namun, keputusan ini juga melampaui sekadar penetapan tanggal. Ia menandai perubahan arah untuk Indonesia yang sedang mencari titik kesepakatan setelah masa politik yang memecah belah.

Sebagai negara yang baru saja melalui pemilihan umum, baik pemilihan presiden maupun legislatif, momentum Idul Fitri menjadi peluang emas untuk memulai proses rekonsiliasi nasional.

Di hadapan para pemimpin agama, pejabat pemerintah, dan perwakilan masyarakat, Asrorun Ni'am Sholeh menggambarkan gambaran Indonesia yang merangkul semua lapisan masyarakat, "Ketika semua bersama, maka ini adalah tahun kebersamaan membangun bangsa. Seluruh masyarakat Indonesia dapat merayakan dengan suka cita."

Tidak hanya sebagai momen refleksi keagamaan, Idul Fitri tahun ini dipandang sebagai tonggak penting dalam membangun kembali kepercayaan dan persatuan di antara warga Indonesia.

Dalam suasana yang dipenuhi dengan semangat kebersamaan, pembangunan bangsa bukan lagi menjadi tugas yang hanya dikerjakan oleh segelintir orang, tetapi menjadi tanggung jawab bersama bagi semua warga.

Oleh karena itu, sambutan Idul Fitri tahun ini tidak sekadar tentang ritual keagamaan, tetapi juga tentang semangat kebangsaan dan kesatuan yang meresap dalam setiap langkah dan doa yang diucapkan.

Lebih dari sekadar menyambut kedatangan bulan Syawal, Indonesia merayakan datangnya tahun kebersamaan, membangun jembatan antara hati yang terpaut jauh, dan menguatkan fondasi bagi masa depan yang lebih bersinar.(***)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Sumber: Berbagai Sumber

Rekomendasi

Terkini

X