Anggota Komisi I DPR Sentil Menkominfo: Harusnya Ucapkan Innalillahi, Bukan Alhamdulillah!

photo author
DNU
- Minggu, 30 Juni 2024 | 02:05 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menegur keras Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara  (BSSN) terkait serangan ransomware lockbit 3.0 terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS)
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menegur keras Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait serangan ransomware lockbit 3.0 terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS)

KetikPos.com - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, menyentil Menkominfo Budi Arie atas pernyataannya yang menyebut "alhamdulillah" setelah mengetahui bahwa peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya bukan dilakukan oleh aktor negara.

Sukamta menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak layak disyukuri, melainkan harus ditanggapi dengan serius karena menyangkut keamanan nasional.

"Saya senang Pak Menteri religius dan bersyukur di tengah serangan siber ini. Tapi, saya prihatin karena Bapak bersyukur di tengah serangan hebat bagi negara," ujar Sukamta dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Kemenkominfo dan BSSN di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/06/24) lalu.

Sukamta menilai, ucapan "innalillahi" lebih tepat mengingat serangan tersebut telah melumpuhkan beberapa layanan nasional. Ia juga menyoroti dampak dari serangan tersebut, yang menurutnya membahayakan keamanan nasional karena data dari BAIS dan Polri kini dijual bebas dan bisa diunduh secara ilegal.

"Ini masalah national security. Data milik BAIS dan Polri dijual bebas dan bisa di-download. Begitu kok alhamdulillah, Pak. Harusnya innalillahi," tegas Sukamta.

Budi Arie sebelumnya mengatakan bahwa peretas ransomware yang menyerang PDNS di Surabaya bukan berasal dari unsur negara, melainkan individu dengan motif komersial.

Menurutnya, hal ini patut disyukuri karena serangan dari negara lain akan lebih sulit diatasi.

"Dalam serangan siber ini selalu ada dua analisis: state actor atau non-state actor. Kesimpulan kami, ini non-state actor dengan motif ekonomi. Itu sudah alhamdulillah dulu, karena kalau yang menyerang negara, lebih berat," kata Budi Arie dalam rapat kerja tersebut.

Budi Arie mencontohkan serangan siber ke Arab Saudi yang dilakukan oleh hacker dari Iran, yang dianggap lebih sulit untuk diatasi. Ia berharap serangan siber ke PDNS bisa segera teratasi.

Namun, Sukamta menekankan bahwa pandangan ini tidak boleh mengecilkan seriusnya masalah keamanan nasional yang sedang dihadapi.

"Pintu masuknya dari Telkom, Windows, dan backup. Ini pintu masuk ke seluruh server. Jangan mengecilkan persoalan ini," tambah Politisi Fraksi PKS tersebut. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Sumber: Parlementaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X