Menag Resmikan Dapur Makan Bergizi Gratis Pertama di Bone: 4.000 Porsi per Hari untuk Santri, Dorong Ekonomi Lokal

photo author
- Senin, 28 Juli 2025 | 10:15 WIB
Ilustrasi.Wamendagri tinjau makan bergizi gratis
Ilustrasi.Wamendagri tinjau makan bergizi gratis

 

KetikPos.com - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang dikenal dengan nama Dapur Makan Bergizi Gratis (Dapur MBG) di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Desa Ujung, Kabupaten Bone, pada Minggu (27/7/2025). Kehadiran dapur ini menandai langkah awal revolusi layanan gizi di dunia pendidikan berbasis keagamaan.

Peresmian ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwignyo. Dapur MBG di Bone menjadi yang pertama di kabupaten tersebut, dengan target produksi harian mencapai 3.000 hingga 4.000 porsi makan siang bagi para santri. Operasional dapur melibatkan 50 juru masak yang bekerja dalam tiga shift selama lima hari kerja, menjadikannya sebagai fasilitas pangan dengan sistem kerja profesional dan terstruktur.

“Kami berharap dapur ini menjadi model layanan gizi yang sehat dan berkelanjutan. Ini adalah bentuk nyata komitmen negara dalam memperkuat sistem dukungan sosial dan pendidikan di lingkungan pesantren,” ujar Menag Nasaruddin.

Tak hanya menjadi pusat pemenuhan gizi, Dapur MBG diharapkan juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat lokal. Seluruh bahan makanan dipasok dari masyarakat sekitar—ikan dari nelayan, sayuran dari petani, serta ayam dan daging dari peternak lokal.

“Dapur ini menyuplai makanan bergizi sambil menggerakkan ekonomi warga. Masyarakat akan merasakan manfaatnya langsung,” jelas Menag.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama menyampaikan apresiasinya kepada Presiden RI dan BGN atas kepercayaan menjadikan Bone sebagai lokasi perdana program strategis nasional ini. Ia menilai kehadiran dapur ini merupakan bukti kehadiran negara di tengah masyarakat.

“Kami merasa bangga Bone dipilih sebagai lokasi pertama. Ini kebanggaan sekaligus tanggung jawab untuk menunjukkan bahwa pesantren juga bisa menjadi pusat layanan gizi terbaik,” tambahnya.

Menag juga menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk menjadikan Dapur MBG Pondok Pesantren Al-Ikhlas sebagai model percontohan nasional, dengan terus melengkapi fasilitas dan meningkatkan kualitas layanan melebihi standar nasional.

“Kami ingin menjadikannya sebagai rumah gizi terbaik, sejalan dengan visi Ponpes Al-Ikhlas sebagai pesantren berkelas internasional,” tutup Menag.

Peluncuran Dapur MBG di Bone tidak hanya memperkuat ketahanan pangan dan kesehatan santri, tetapi juga membuka babak baru dalam kolaborasi antara negara, pesantren, dan masyarakat dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan mandiri.(***)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X