Amarah Memuncak di Bandung: Rumah Aset Negara Depan DPRD Jabar Dibakar Massa Aksi

photo author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:43 WIB
Amarah Memuncak di Bandung: Rumah Aset Negara Depan DPRD Jabar Dibakar Massa Aksi (Dok)
Amarah Memuncak di Bandung: Rumah Aset Negara Depan DPRD Jabar Dibakar Massa Aksi (Dok)

Ketikpos.com- - Bandung Memanas Pasca Tragedi Ojol Tewas, Aksi Solidaritas Berubah Jadi Kerusuhan
Bandung kembali menjadi sorotan nasional setelah demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar), Jumat (29/8/2025), berubah menjadi kerusuhan. Massa aksi yang awalnya menggelar protes damai mendadak bertindak anarkis: melempar batu, menyalakan bom molotov, membakar sepeda motor, hingga membakar sebuah rumah besar yang berdiri tepat di depan kantor legislatif Jawa Barat itu.
Rumah tersebut bukanlah milik pribadi, melainkan aset negara milik MPR RI, yang dulunya pernah difungsikan sebagai rumah dinas Wakil Gubernur Jabar. Api membubung tinggi hingga melahap lantai dua bangunan, membuat kawasan Jalan Diponegoro, Bandung, mencekam.


Latar Belakang: Dari Solidaritas Ojol ke Ledakan Amarah

Aksi di Bandung ini berawal sebagai bentuk solidaritas untuk Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tewas tragis sehari sebelumnya, Kamis (28/8/2025). Affan dinyatakan meninggal setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat pembubaran massa unjuk rasa di Jakarta.
Kabar duka itu menyulut emosi publik. Gelombang kemarahan pun mengalir ke Kota Bandung. Mahasiswa, komunitas ojol, dan elemen masyarakat lain turun ke jalan, menuntut keadilan.

Amarah Memuncak di Bandung: Rumah Aset Negara Depan DPRD Jabar Dibakar Massa Aksi
Amarah Memuncak di Bandung: Rumah Aset Negara Depan DPRD Jabar Dibakar Massa Aksi (Dok)

Eskalasi Ricuh: Batu, Petasan, hingga Molotov

Awalnya, massa hanya menyuarakan protes dengan orasi dan spanduk. Namun, kondisi berubah cepat ketika sebagian demonstran melemparkan batu, petasan, dan molotov ke arah aparat kepolisian yang berjaga di sekitar DPRD Jabar.
Aparat merespons dengan tembakan gas air mata dan upaya pembubaran. Akan tetapi, hujan deras yang mengguyur Bandung sore itu tidak menyurutkan semangat massa. Kericuhan justru semakin menjadi-jadi.

Objek Amarah: Motor & Rumah Dibakar

1. Motor Terbakar
Massa membakar sebuah sepeda motor trail, diduga berjenis Honda CRF dengan nilai pasar sekitar Rp 35–39 juta. Motor itu jadi korban pertama aksi anarkis.
2. Rumah Aset Negara Dilalap Api
Tak berhenti di situ, kemarahan massa beralih ke rumah besar tepat di depan DPRD Jabar. Api melahap bangunan hingga ke lantai dua, disertai kepulan asap tebal yang menyelimuti kawasan elit di sekitar Gedung Sate.

Dugaan awal, massa membakar rumah tersebut karena mencurigai bangunan itu dipakai sebagai tempat persembunyian aparat kepolisian. Spekulasi ini memantik amarah semakin liar, menjadikan rumah negara itu sasaran penghancuran.


Situasi di Lapangan: Bandung Mencekam

• Ribuan massa terus berdatangan, berusaha merangsek ke gedung DPRD.
• Lemparan batu dan molotov berulang kali diarahkan ke aparat.
• Aparat membalas dengan tembakan gas air mata.
• Ambulans tampak hilir mudik mengevakuasi korban luka dari kedua belah pihak.
• Hujan deras gagal memadamkan api dan semangat massa.
Beberapa saksi mata menyebut suasana sangat mencekam, dengan kobaran api di depan gedung parlemen daerah dan bau gas air mata yang menyengat.


Reaksi Pemerintah & Langkah Lanjutan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dikabarkan segera menuju Gedung Sate untuk memimpin penanganan situasi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari aparat terkait jumlah korban, maupun langkah hukum atas pembakaran aset negara tersebut.
Namun, publik sudah mendesak agar pemerintah dan aparat segera mengambil sikap. Pertanyaannya kini: Apakah tragedi ini akan semakin memperlebar jurang ketidakpercayaan publik terhadap institusi keamanan?


Aksi Solidaritas yang Tergelincir

Tragedi di Bandung menunjukkan bagaimana aksi yang semula bermuatan solidaritas dapat berubah menjadi ledakan amarah. Ketika keadilan dianggap jauh dari jangkauan, jalanan menjadi ruang ekspresi, meski sering berakhir dengan kerusakan dan kekerasan.
Di sisi lain, insiden ini membuka pertanyaan mendalam:
• Bagaimana cara negara menjaga ruang demokrasi agar tidak selalu berakhir ricuh?
• Sampai sejauh mana rakyat bisa mempercayai aparat sebagai pelindung, bukan ancaman?
• Siapa yang bertanggung jawab atas hancurnya aset negara dan keamanan publik?

(as)
#BandungMemanas #DPRDJabar #RumahDibakar #TragediOjol #SolidaritasOjol #KerusuhanBandung #AksiMassa #AffanKurniawan #BandungBerduka #IndonesiaDarurat

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X