Pergantian Kepala Bapanas: Prabowo Satukan Komando Pangan Nasional di Tangan Amran

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 22:12 WIB
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman, salah satu menteri terbaik di Kabinet Merah Putih (dok.kementan)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman, salah satu menteri terbaik di Kabinet Merah Putih (dok.kementan)


KetikPos.com, Jakarta — Langkah Presiden Prabowo Subianto mengganti Arief Prasetyo Adi dari kursi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) bukan sekadar rotasi jabatan biasa. Di balik keputusan yang tertuang dalam Keppres Nomor 116/P Tahun 2025 itu, tersirat upaya untuk menyatukan kendali sektor pangan di bawah satu komando kuat: Kementerian Pertanian yang kini dipimpin Andi Amran Sulaiman.
Keputusan ini diumumkan pada Kamis, 9 Oktober 2025, dan segera mengundang tanya publik. Pasalnya, Arief dikenal sebagai figur teknokrat yang aktif mengawal stabilitas harga beras dan pengelolaan cadangan pangan selama masa transisi pemerintahan.
Namun, istana menegaskan bahwa pergantian ini bukan bentuk pencopotan, melainkan penugasan baru bagi Arief.
“Mas Arief sedang kita siapkan untuk tugas lain. Karena fungsi Bapanas memang berasal dari Kementerian Pertanian, maka Menteri Pertanian langsung mengambil alih,” ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Minggu (12/10).
Konsolidasi dan Evaluasi Besar di Sektor Pangan
Meski bernada administratif, keputusan ini datang di tengah momentum penting: evaluasi besar terhadap gudang-gudang Bulog dan sistem logistik pangan nasional.
Beberapa gudang dilaporkan menghadapi persoalan kualitas beras dan kapasitas penyimpanan. Pemerintah pun menyiapkan langkah cepat — membangun 100 gudang baru dan menggandeng TNI, Polri, serta pemerintah desa untuk memperkuat lumbung pangan di daerah.
“Kita ingin setiap desa punya cadangan sendiri. Lumbung pangan desa bukan sekadar konsep, tapi strategi kemandirian,” kata Prasetyo.
Amran Sulaiman Rangkap Jabatan: Efisiensi atau Konsolidasi Kekuasaan?
Dengan Keppres tersebut, Andi Amran Sulaiman kini resmi merangkap jabatan sebagai Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk “sentralisasi kendali pangan” — sesuatu yang di mata pengamat bisa mempercepat kebijakan, tapi juga menimbulkan tantangan koordinasi antar lembaga.
Pemerintah berharap model baru ini mempercepat produksi, distribusi, dan stabilisasi harga bahan pokok. Namun, di balik itu, langkah Prabowo juga terbaca sebagai sinyal politik: mengonsolidasikan urusan pangan di bawah tangan yang benar-benar dipercaya.
Satu Komando, Satu Arah
Dengan menyatukan Kementerian Pertanian dan Bapanas, Prabowo tampaknya ingin memastikan kebijakan pangan tak lagi berjalan di dua rel berbeda.
Di tengah tantangan global dan ancaman krisis beras dunia, langkah ini bisa menjadi pondasi baru — atau ujian pertama bagi kabinetnya dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X