Tim SAR Pilot Susi AIR Kontak Senjata vs KKB, 1 Tewas dan 4 Hilang Kontak

photo author
DNU
- Selasa, 18 April 2023 | 23:22 WIB
Biadab! KKB Manfaatkan Ibu-ibu dan Anak serang TNI, 1 Prajurit Gugur, 5 Terluka dan 4 Hilang Kontak (GALALISAN.com/ISTIMEWA)
Biadab! KKB Manfaatkan Ibu-ibu dan Anak serang TNI, 1 Prajurit Gugur, 5 Terluka dan 4 Hilang Kontak (GALALISAN.com/ISTIMEWA)

Ketikpos.com -- Tims SAR Pilot Susi tyerlibat kontak senjata dengan Keompok Kriminal Bersenjata (KKB).  

Dalam kontak senjata itu, seorang prajurit TNI, Pratu Miftahul Arifin gugur.

Seperti dilansir dari Galalisan.com, prajurit TNI tersebut tewas usai kontak senjata dengan KKB saat melakukan operasi penyelamatan pilot Susi Air ini.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap cerita awal mula Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) diserang, hingga menewaskan satu prajurit.

Dalam insiden tersebut, empat prajurit lain dinyatakan hilang kontak.

Laksamana Yudo Margono menyebut, awalnya sebanyak 36 prajurit tim SAR pilot Susi Air tiba-tiba dihadang oleh KST saat hendak melakukan operasi pencarian pilot Susi Air.

"Namun dalam perjalanannya dihadang dan kontak tembak dengan KKB. Dalam kontak tembak tersebut mereka memanfaatkan masyarakat dan juga anak-anak untuk menyerbu mereka," kata Yudo di Base Ops Lanudal Juanda, Jawa Timur, Selasa (18/4/2023).

Setelah kontak senjata, kata Yudo, KKB juga memanfaatkan ibu-ibu dan anak-anak untuk menyerbu pasukan TNI.

"Dari tembakan ya, kemudian dari masyarakat khususnya ibu-ibu dan anak-anak untuk menyerbu pasukan kita," ucapnya.

Dalam kondisi seperti itu, prajurit TNI pastinya memilih menggunakan sikap bertahan.

Akibatnya, satu prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin tertembak hingga tewas dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter.

Kemudian saat prajurit lain hendak mengevakuasi, gerombolan KKB pun kembali memberondong tembakan dan membuat tim SAR pilot Susi Air memilih untuk menghindari kontak senjata, lantaran adanya masyarakat sipil.

Sehingga pasukan kita dengan kondisi seperti itu ada salah satu yang jatuh korban atas nama Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang 15 meter. Saat pertolongan dilaksanakan terjadi penembakan sehingga posisi kita bertahan," katanya."Namun karena dari segala sisi mereka bersama masyarakat tadi, apa istilahnya kalau orang Jawa itu bilangnya, ngeroyok ramai-ramai. Sehingga pasukan kita mungkin panik sehingga terjadi seperti itu," sambungnya.

Akibat peristiwa itu, lima personel mengalami luka tembak dan telah dievakuasi ke Timika.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Sumber: Galalisan.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X