nasional

Pemerintah Indonesia Terus Berupaya Meningkatkan Keterhubungan Daerah 3 T

Jumat, 16 Februari 2024 | 04:19 WIB
Ilustrasi.Para pekerja PLN memasang jaringan listrik di daerah 3 T. (Dokumentasi PT PLN (Persero))

 

KetikPos.com - Konektivitas antarwilayah, antarkabupaten, antarprovinsi, sampai antarkepulauan, menjadi fokus utama pemerintah Indonesia.

Sejak 2016, pemerintah telah gencar membangun dan mengembangkan bandara udara, dengan penekanan khusus pada angkutan udara perintis untuk mendukung konektivitas daerah terluar, tertinggal, terdepan, dan perbatasan (3TP).

Hingga tahun 2024, pemerintah berharap mewujudkan impian dengan merealisasikan proyek sebanyak 21 bandara baru.

Beberapa di antaranya, seperti Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (2020); Bandara Ngloram di Cepu, Jawa Tengah (2021); dan Bandara Nabire Baru, Papua Tengah (2022), telah berhasil berdiri tegak.

Namun, masih ada sejumlah bandara yang pengerjaannya terus dipercepat, termasuk Bandara Siboru Fakfak di Papua Barat, Mandailing Natal di Sumatra Utara, Banggai Laut di Sulawesi Tengah, Sobaham Yahukimo di Papua Pegunungan, Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, Singkawang di Kalimantan Barat, Pohuwato di Gorontalo, dan Bandara Kediri di Jawa Timur yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Presiden Jokowi, saat meresmikan Bandara Ewer di Asmat, Papua Selatan, beberapa waktu lalu, menegaskan pentingnya konektivitas dalam mempercepat mobilitas masyarakat dan pengiriman logistik.

Kepala Negara menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan keterhubungan antarwilayah.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, proyek ini adalah bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan membuka akses, diharapkan pergerakan manusia dan logistik semakin lancar, mendukung pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah.

Sebagai ilustrasi, Bandara Ewer, yang diresmikan pada Juli 2023, memiliki terminal seluas 488 m2, lebih luas dari terminal lama, dan mampu menampung hingga 14 ribu penumpang per tahun.

Pengembangan bandara ini dilakukan dari 2018 hingga 2022 dengan total anggaran Rp287 miliar dari APBN.

Bandara Siboru, yang diresmikan pada November 2023 di Papua Barat, memiliki luas terminal 4.600 m² dan dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun.

Total anggaran pembangunan mencapai Rp891 miliar melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Bandara ini diharapkan menjadi jembatan udara penting di wilayah Papua Barat, menghubungkan Fakfak dengan berbagai daerah lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini