KetikPos.com -- Pada sesi ketiga debat kali ini, calon wakil gubernur (cawagub) Sumatera Selatan dari tiga pasangan calon menunjukkan warna dan gaya masing-masing dalam menjawab serta menanggapi isu-isu kritis di Sumsel.
Pertanyaan dan tanggapan mencakup aspek-aspek penting, dari kesehatan masyarakat, infrastruktur, pendidikan, hingga energi baru.
Masing-masing cawagub berusaha memaparkan visi dan strategi yang dapat mereka tawarkan dalam menghadapi tantangan Sumsel ke depan.
Pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan umumnya terkait pengalaman dan background masing-masing. Misalnya, sebagai mantan bupati, mantan anggota DPR RI, mantan Ketua DPRD.
1. Tantangan Lingkungan dan Kesehatan: Debu dan Polusi Batubara
Cawagub nomor 3, Anita, memulai sesi dengan menanyakan langkah yang dilakukan Cik Ujang terkait debu dan pencemaran akibat aktivitas batubara di Lahat, yang kerap dikeluhkan warga setempat.
Ia bertanya bagaimana Cik Ujang akan mengatasi masalah ini bila terpilih memimpin Sumsel, mengingat dampaknya dirasakan di banyak kabupaten lainnya.
Cik Ujang menjawab bahwa sebagai bupati Lahat, ia telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak debu dengan mengoperasikan mobil penyedot debu di malam hari dan menyiapkan tenaga penyapu jalan.
Cik Ujang menegaskan bahwa jika terpilih, ia berkomitmen memperluas penanganan ini ke seluruh kabupaten/kota. Ia juga akan meningkatkan pengaturan angkutan batubara agar tidak mengganggu masyarakat, dan merencanakan pembangunan fasilitas PDAM di daerah-daerah.
2. Ketimpangan Infrastruktur: Pembangunan dari Desa ke Kota
Anita kemudian melontarkan pertanyaan kepada Rizki Aprilia (Cawagub nomor 2) terkait ketimpangan infrastruktur yang memperlambat pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah, khususnya di pedesaan.
Rizki Aprilia menanggapi bahwa pembangunan harus dilakukan secara merata, dari desa ke kota. Ia menyoroti pentingnya rapat koordinasi yang rutin antara provinsi dan kabupaten/kota agar pembangunan dapat selaras.
Mengambil contoh keberhasilan Eddy Santana dalam menjadikan Palembang sebagai etalase provinsi, Rizki berkomitmen membangun infrastruktur yang merata dan strategis di setiap wilayah, mengoptimalkan sumber daya alam, serta mendorong potensi ekonomi lokal.
Anita menyetujui, namun mengingatkan bahwa anggaran APBD Sumsel mungkin belum mencukupi untuk pembangunan menyeluruh. Ia menekankan pentingnya strategi untuk mencari sumber pembiayaan tambahan.
3. Transformasi Energi: Beralih ke Energi Baru Terbarukan
Dalam sesi ini, Cawagub nomor 2 bertanya kepada Cik Ujang mengenai rencana penggunaan energi baru dan terbarukan yang selaras dengan program swasembada energi nasional.
Ia menyinggung potensi energi panas bumi di Sumsel yang belum maksimal dimanfaatkan.