Selain warga diaspora, sejumlah pejabat turut menyambut Presiden Prabowo. Hadir antara lain para menteri Kabinet Merah Putih serta Duta Besar Designate RI untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo. Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap rangkaian agenda Presiden, mulai dari pertemuan bilateral hingga forum multilateral di PBB.
Awal dari Misi Diplomasi
Kunjungan ini menjadi pembuka rangkaian agenda Presiden Prabowo di New York, termasuk partisipasi dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 dan Konferensi Tingkat Tinggi terkait Palestina. Sambutan hangat diaspora bukan hanya simbol rindu pada tanah air, tetapi juga pengingat bahwa suara Indonesia di forum dunia adalah suara yang ditopang oleh rakyatnya—baik di dalam negeri maupun di perantauan.
Dengan langkah pertama yang disambut tepuk tangan, kunjungan Presiden Prabowo di Amerika Serikat dimulai dengan pesan jelas: Indonesia hadir, percaya diri, dan siap bersuara lantang di panggung dunia.
“Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia. Selain kembali tampil di level tertinggi forum PBB, Indonesia juga akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” ungkap Seskab Teddy.
Kehadiran Presiden Prabowo di forum global ini sekaligus mempertegas komitmen Indonesia terhadap perdamaian, kerja sama internasional, serta pembangunan yang berkeadilan bagi semua negara, khususnya negara-negara berkembang.