Inovasi Teknologi Pembuatan Material Ramah Lingkungan

photo author
- Jumat, 30 Juni 2023 | 17:20 WIB
Foto ilustrasi (net)
Foto ilustrasi (net)

ketikpos.com- Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, pengembangan teknologi pembuatan material ramah lingkungan menjadi sangat penting.

Material konvensional seperti plastik, logam, dan beton memiliki dampak negatif pada lingkungan, termasuk polusi, penggunaan sumber daya yang berlebihan, dan akumulasi limbah yang sulit terurai.

Namun, melalui inovasi dan penelitian, banyak teknologi baru telah dikembangkan untuk menciptakan material yang lebih ramah lingkungan.

Berikut adalah beberapa contoh teknologi pembuatan material ramah lingkungan yang menjanjikan:

1. Bahan Baku Terbarukan:
Penggunaan bahan baku terbarukan menjadi fokus utama dalam teknologi pembuatan material ramah lingkungan.

Sumber daya alami seperti tanaman, serat organik, limbah pertanian, dan biomassa telah digunakan untuk menggantikan bahan baku konvensional.

Contohnya, berbagai jenis biomaterial seperti bioplastik, serat nabati, dan komposit yang terbuat dari limbah pertanian telah dikembangkan sebagai alternatif yang ramah lingkungan untuk plastik dan logam.

Sumber:
1. Klemm, D., et al. (2011). Nanocelluloses as innovative polymers in research and application. Wiley Online Library. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/anie.201001273
2. Shrivastava, M., & Karak, N. (2020). Nanocellulose composites for environmental applications: a review. Cellulose, 27(13), 7177-7204.
3. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). (2013). Agricultural Waste Management: Turning Waste into Profit. http://www.fao.org/3/a-i3347e.pdf

2. Material Daur Ulang:
Teknologi daur ulang material menjadi solusi penting dalam mengurangi limbah dan mengurangi penggunaan bahan baku baru.

Dengan menggunakan teknologi canggih seperti pemulihan energi, pemurnian, dan proses daur ulang kimia, material seperti plastik, kertas, logam, dan kaca dapat diubah menjadi bahan baku baru dengan kualitas yang hampir sama dengan bahan baku asli.

Hal ini membantu mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan meminimalkan akumulasi limbah.

Sumber:
1. European Commission. (2021). Closing the loop: Commission adopts new Circular Economy Action Plan. https://ec.europa.eu/commission/presscorner/detail/en/ip_20_420
2. United Nations Environment Programme (UNEP). (2018). Global Waste Management Outlook 2. https://www.unep.org/resources/report/global-waste-management-outlook-2

3. Material Berbasis Teknologi Hijau:
Teknologi hijau, seperti nanoteknologi, memungkinkan pengembangan material dengan sifat-sifat yang ramah lingkungan. Contohnya, penggunaan nanoteknologi dalam pengembangan material telah menghasilkan bahan dengan kekuatan dan kekakuan yang tinggi, namun dengan penggunaan bahan baku yang lebih efisien dan pengurangan limbah produksi.

Sumber:
1. Roco, M. C. (2011). The long view of nanotechnology development: the National Nanotechnology Initiative at 10 years. Journal of Nanoparticle Research, 13(2), 427-445.
2. Kumar, A., et al. (2017). Advances in green nanotechnology for environmental sustainability. Journal of Environmental Management, 193, 240-255.

4. Material Berkekuatan Tinggi dengan Karbon Rendah:
Material dengan kekuatan tinggi seperti serat karbon telah dikenal sebagai bahan yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi penggunaan material secara keseluruhan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Cakra Mandala

Tags

Rekomendasi

Terkini

Peran Teknologi dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Selasa, 18 Juli 2023 | 02:34 WIB
X