Serat karbon memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan logam, sehingga penggunaannya dalam berbagai aplikasi dapat mengurangi berat komponen, konsumsi energi, dan emisi gas rumah kaca selama siklus hidup material.
Sumber:
1. Zeng, X., et al. (2016). Carbon Fiber Reinforced Polymer Composites: Preparation, Properties, and Applications. Polymers, 8(8), 285.
2. Saini, P., et al. (2018). Carbon Fiber Reinforced Polymer Composites for Sustainable Infrastructure Development. Journal of Sustainable Cement-Based Materials, 7(1), 1-16.
5. Teknologi Manufaktur Bersih:
Teknologi manufaktur bersih atau "green manufacturing" merupakan pendekatan yang mengintegrasikan praktik-praktik ramah lingkungan dalam proses pembuatan material.
Hal ini meliputi penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah produksi, dan penggunaan teknologi yang lebih efisien untuk mengurangi dampak lingkungan dalam proses pembuatan material.
Sumber:
1. Subramanian, V., et al. (2010). Green Manufacturing: An Evaluation of Environmentally Sustainable Manufacturing Practices and Their Impact on Competitive Outcomes. IEEE Transactions on Engineering Management, 57(3), 420-434.
2. Chalmeta, R., et al. (2013). A review of cleaner production in the manufacture of paper and board. Journal of Cleaner Production, 39, 362-368.
Teknologi pembuatan material ramah lingkungan memainkan peran penting dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Dengan penggunaan bahan baku terbarukan, daur ulang material, teknologi hijau, material berkekuatan tinggi dengan karbon rendah, dan praktik manufaktur bersih, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, dan mengurangi akumulasi limbah.
Penting untuk terus mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan guna mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan.