Kayaknya malah ada yang berani kasih nasihat yang cukup panjang, sebut saja @tdeztri.w :
"Selamat pagi Pak, pagi ini saya membaca berita Pak Tito menghimbau masyarakat tdk hanya makan beras untuk sumber karbohidratnya karena beras karena beras semakin mahal, menurut saya itu bukan solusi, krn untuk jangka panjang produksi beras dalam negeri akan semakin berkurag krn pertama peralihan lahan di jawa bnyk lahan pertanian yang dialihfungsikan jadi perumahan, yg kedua tenaga kerja sektor pertanian yang tidak diminati oleh generasi penerus," komennya.
Malah menurutnya, ajakan stop makan beras, bukan solusi dan justru keliru.
"Jd menurut saya salah satunya stop pemberian izin untuk mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi perumhan yang kedua buat generasi muda sekarang supaya minat bekerja di dunia pertanian (bagaimana caranya banyak yang lbih tahu) sebab kalo kondisi ini dibiarkan produksi pangan di Indonesia akan terancam (semua makanan yg dimakan manusia itu sebagian besar dri hasil pertanian)," katanyq seolah menggurui Prof Tito Karnavian.
Yang kritis juga ada, seperti @ismaiel132313: "Rakyat makan beras, eh peabat malah makan uang rakyat, Cuakzzzzz bangat," ungkapnya.
Beberapa komentar lain, @maulana.riyadin10: Kalo beras mahal ya pemerintah kasih bantuan, gak malah disuruh tidak makan beras. kocak ente
Juga @rhmnssdq: saya udah gak makan nasi karena udah kenyang makan omongan politikus
Ada yang nantangin pejabat untuk kasih contoh dulu, seperti @bang.uber: yang menulis begini "coba dong, pejabat dulu yang kasih contoh, jangan makan nasi, minimal sebulan saja.."
Komentar yang agak-agak lucu juga ada, sampai-sampai bisa bikin kita ketawa. Seperti @lutfi_lbff_sfcc: yang menulis begini, "Keren2 statment para mentri, stop makan beras makanlah nasi"
Juga @amirulhiqmi_07 : yang cukup lucu juga, "Cobalah pak dipikir lagi masak kita ganti makanan pakai roti. kan gak lucu . Masak nasi padang diganti jadi roti padang," tulisnya.
Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak masyarakat tidak bergantung pada beras.
Menurut mantan Kapolri ini, tidak sedikit pangan alternatif yang bisa jadi alternatif. Mahalnya harga beras saat ini jadi momentum untuk berubah ke jenis pangan lain. Dianyatamya mengganti beras dengan ubi atau singkong, sukun, hingga keladi. Pengganti ini harganya lebih murah, dan yang jelas jenis pangan tersebut juga lebih sehat dibanding beras.
Makana beras, memang tidak sehat, tambah Tito.
"Mengonsumsi terlalu banyak beras, berpeluang besar menaikkan gula darah dan bertambak terkena diabetes," kata Tito.
“Itu semua enak-enak itu. Ada ubi jalar, ada sorgum, ada sukun, banyak sekali yang bisa menjadi bahan pokok,” kata Mendagri Tito di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip Rabu 4 Oktober 2023.
Naik Terus
Ajakan ini, menurut Tito, karena harga beras terus melambung.
Adapun tata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada September 2023 sebesar Rp13.799 per kilogram atau naik 10,33 persen secara bulanan dan naik 27,43 persen secara tahunan.