"Beliau waktu itu memimpin ECONIT," tambahnya.
"Saat kami selesai kuliah, orang pertama yang menawari pekerjaan utk jadi asistennya adalah Bang Rizal. Meskipun dengan berat hati kami harus menolak ajakan beliau saat itu, karena ingin meneruskan kuliah master ke Amerika. Namun, hubungan kami terus berjalan dengan baik," katanya lagi.
"Dan hari ini, kami turut kehilangan seorang pejuang sejati yang sejak muda hingga akhir hayatnya tidak pernah berhenti memikirkan Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih adil," paparnya lagi.
"Insya Allah, semua amal kebaikan Almarhum akan menjadi kendaraan pada derajat yang mulia di sisi Allah dan akan dicatat dengan tinta emas kehadirannya di Republik ini.
Amin YRA," tutupnya.