KetikPos.com -- Calon Presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, memulai agenda kampanye akbar di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) kota Palembang.
Acara tersebut, yang dijadwalkan pada Kamis, 25 Januari 2024, pukul 15.30 WIB, menjadi momentum penting bagi Paslon AMIN (Anies-Muhaimin) untuk meraih dukungan lebih lanjut di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) AMIN Sumsel, Fauzi Amro, secara resmi mengumumkan kehadiran Anies Baswedan dalam kampanye akbar ini.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat posisi AMIN di Sumsel, yang, meskipun berada di posisi kedua dalam survei, terus mengalami peningkatan elektabilitas.
Fauzi Amro, politisi senior dari partai Nasdem dan anggota DPR-RI, menyampaikan bahwa Anies Baswedan akan mendapatkan dukungan kuat dari Habib, Ustadz, dan ulama setempat.
"Kegiatan pak Anies di Sumsel ini, karena waktu terbatas, hanya menghadiri kampanye akbar. Disitu, dukungan dari habib dan ulama se Sumatera Selatan," jelas Fauzi Amro.
Lebih lanjut, Fauzi menyebutkan bahwa Paslon AMIN optimis dapat meningkatkan elektabilitasnya setelah kampanye akbar di Musi Rawas, Lubuk Linggau, dan Palembang.
Dia mengungkapkan keyakinannya dalam hasil survei dan bahwa acara tersebut akan memberikan dampak positif bagi pasangan calon tersebut.
Politisi senior Sumsel menjelaskan bahwa, berbeda dengan tahun 2019, kini para habib, ulama, dan ustadz lebih bersatu dalam mendukung Paslon nomor 01.
Dengan deklarasi dan dukungan dari kalangan ulama, Fauzi Amro yakin bahwa hal ini akan memberikan pesan kuat ke masyarakat Sumsel.
"Hari ini, para habib, ulama, dan para ustadz yang sebelumnya mendukung Paslon lain, sekarang beralih ke pasangan 01.
Ini akan memberikan pesan ke masyarakat Sumsel bahwa dukungan dari Habib, Ulama, dan Ustadz akan berpengaruh di wilayah ini," ucap Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumsel.
Penanggung jawab massa, Habib Gasim, menyampaikan bahwa perkiraan jumlah massa yang hadir dalam kampanye akbar tersebut mencapai sekitar 50 ribu orang.
"Insyaallah, estimasi massa yang hadir kurang lebih 50 ribu," tambahnya.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.