KetikPos.com-- Dalam Pelatihan Teknis Penerjemahan Lisan Tingkat Lanjutan Angkatan II Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Sekretariat Kabinet (Setkab) melalui Pusat Pembinaan Penerjemah (Pusbinter), metode penerjemahan menjadi fokus utama untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para penerjemah pemerintah di Indonesia.
Beberapa metode penerjemahan yang bisa dijadikan dasar penguasaan keterampilan ini:
1. **Metode Komunikatif:**
Salah satu pendekatan yang ditekankan dalam pelatihan adalah metode komunikatif, di mana para peserta diajarkan untuk fokus pada pemahaman makna dan pesan yang ingin disampaikan, bukan sekadar mentransfer kata demi kata.
Dengan memahami konteks komunikasi dan tujuan komunikatif, penerjemah dapat menyesuaikan terjemahan mereka agar sesuai dengan kebutuhan audiens dan konteks acara.
2. **Teknik Resmi dan Informal:**
Pelatihan juga mencakup pengajaran teknik penerjemahan resmi dan informal.
Para peserta diajarkan untuk mengenali perbedaan gaya bahasa formal dan informal serta memilih kata dan kalimat yang sesuai dengan situasi komunikasi.
Hal ini penting terutama ketika penerjemah harus menyesuaikan gaya bahasa mereka dengan berbagai konteks, mulai dari pertemuan resmi hingga acara informal.
3. **Penerjemahan Simultan dan Konsekutif:**
Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan teknik penerjemahan simultan dan konsekutif.
Penerjemahan simultan dilakukan secara bersamaan dengan pembicaraan asli, sementara penerjemahan konsekutif dilakukan setelah pembicaraan asli selesai.
Kedua teknik ini membutuhkan keterampilan multitasking yang tinggi dan kemampuan mendengarkan yang baik.
4. **Penggunaan Teknologi:**
Seiring dengan perkembangan teknologi, pelatihan juga mengintegrasikan penggunaan perangkat lunak penerjemahan dan alat bantu lainnya.
Para peserta diperkenalkan dengan berbagai alat dan teknologi terkini yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi penerjemahan, seperti software CAT (Computer-Assisted Translation) dan perangkat penerjemahan otomatis.
5. **Latihan Intensif:**
Pelatihan ini juga mencakup sesi latihan intensif di mana para peserta diberikan materi teori yang didukung dengan praktik langsung.
Melalui latihan simulasi dan permainan peran, peserta dapat menguji kemampuan mereka dalam situasi nyata dan menerima umpan balik langsung dari instruktur dan sesama peserta.