KetikPos.com - Dalam atmosfer menyambut bulan suci Ramadhan, umat Muslim tidak hanya disibukkan dengan persiapan fisik, tetapi juga batin.
Salah satu ibadah yang menjadi fokus perhatian adalah shalat tarawih, sebuah rangkaian gerakan dan doa yang mengisyaratkan ketulusan hati umat Muslim dalam mencapai keberkahan di malam-malam Ramadhan.
Tradisi dan Kebijakan Masjid dalam Pelaksanaan Shalat Tarawih
Dalam menunaikan shalat tarawih, umat Muslim dibawa pada perpaduan antara tradisi yang berkembang sejak zaman Rasulullah dan kebijakan masjid yang mengikuti kebutuhan dan kondisi masyarakat.
Sejarah mencatat bahwa Rasulullah memulai shalat tarawih bersama para sahabat, namun kemudian menghentikannya untuk menghindari kesalahpahaman bahwa shalat ini menjadi wajib.
Tradisi ini terus hidup dalam kebijakan masjid-masjid modern, yang sering kali memberikan kebebasan pada umatnya untuk memilih jumlah rakaat yang akan dilaksanakan.
Beberapa masjid mengadopsi delapan rakaat, mencermati praktek awal Rasulullah.
Di sisi lain, masjid-masjid lain memilih jumlah yang lebih besar, seperti 20 atau bahkan 36 rakaat, sesuai dengan tradisi yang berkembang pada masa Khalifah Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz.
Keutamaan Shalat Tarawih: Mencari Ampunan dan Kemuliaan
Shalat tarawih menjadi momentum bagi umat Muslim untuk mencari ampunan Allah.
Dengan melaksanakan shalat ini dengan iman dan harapan penuh kepada-Nya, umat Muslim diyakinkan bahwa dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni.
Keutamaan ini menciptakan rasa ketenangan batin dan memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.
Selain itu, shalat tarawih juga dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling utama setelah shalat fardhu.
Keistimewaan shalat malam ini membawa umat Muslim pada puncak ketaqwaan dan mendekatkan diri kepada Allah.